MEGAPOLITAN

PSI ‘Recoki’ Rebutan Kursi Wagub DKI PKS VS Gerindra

MONITOR, Jakarta – Perebutan kursi Wakil Gubernur (Wagub) DKI, antara PKS dan Gerindra menjadi tontonan menarik bagi semua partai politik di Jakarta.

Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Danang Wikanto, menyebut sikap saling klaim antara Gerindra dan PKS memang jadi tontonan menarik. Terlebih, keduanya merupakan partai koalisi.

“Ini menarik, karena aneh. Kok dua partai koalisi bisa saling klaim seperti ini. Seperti tidak kompak,” ungkap Danang dalam keterangan tertulisnya yang diterima MONITOR, Rabu (19/8).

Danang menambahkan, yang lebih mengherankan lagi saat Ketua DPD Partai Gerindra Jakarta M Taufik bisa mengklaim secara terbuka, bahwa dia ditunjuk Partai Gerindra jadi calon Wagub DKI menempati posisi lowong yang ditinggalkan Sandiaga Uno.

Sementara di pihak lain, Presiden PKS Sohibul Iman mengatakan bahwa Ketum Gerindra Prabowo Subianto telah sepakat memberikan posisi Wagub DKI untuk PKS.

“Ini rebutan klaim secara terbuka,” kata Danang yang juga menjabat Ketua DPC PSI Tebet, Jakarta Selatan.

“Apalagi, Pak Taufik bekas narapidana korupsi. Luar biasa seru… perpolitikan Jakarta.” tambahnya.

Seperti diberitakan, M. Taufik mengaku, dia telah ditunjuk Gerindra menjadi calon wakil Gubernur DKI Jakarta.

“Ya maju, saya yang mewakili Gerindra. Memang saya disuruh maju, bukan seandainya lagi. Sudah benar gua yang disuruh maju,” ujar Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (17/9) lalu.

Sebaliknya, para petinggi PKS telah bertemu Prabowo di kediaman Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (18/9) malam. Presiden PKS Sohibul Iman mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut Prabowo telah sepakat memberikan posisi Wagub DKI untuk PKS.

“Berebut sengit. Terlalu vulgar,” ujar Danang.

Danang pun memperumakan “Orang duduk lama, lupa berdiri” yang dia kaitkan dengan M. Taufik yang sudah lama Ketua DPRD DKI, ingin tetap duduk di tampuk kekuasaan.

“Itulah ambisi berkuasa,” katanya.

Menurutnya, ambisius dalam berpolitik, sah-sah saja. Politikus pasti ambisius. “Tapi, perjuangan Pak Taufik selaku eks narapidana korupsi, sudah berlebihan,” tuturnya.

Menurutnya, M Taufik sebagai politisi senior seharusnya legowo, memberi kesempatan kepada generasi muda untuk tampil menata Jakarta lebih baik.

“Pak Taufik sebagai politikus senior bisa berjuang memperbaiki Jakarta dari bidang lain. Tidak harus jadi Wagub DKI,” pungkasnya.

Recent Posts

Program Sekolah Rakyat Solusi Konkret Atasi Akes Pendidikan Keluarga Miskin Ekstrem

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina, meminta pemerintah mengintensifkan pelaksanaan program Peluncuran…

24 menit yang lalu

Menag Minta Kampus PTKIN Kembangkan Ekoteologi

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta kampus Peguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN)…

1 jam yang lalu

Menperin Raih Komitmen Tiga Prinsipal Otomotif Jepang, Harga Stabil dan Tidak PHK

MONITOR, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meminta komitmen kepada tiga produsen otomotif besar…

4 jam yang lalu

Menag Siap Terlibat Aktif pada Program Wakaf Produktif Pertanian yang Digagas ICMI dan IPB

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan kesiapan Kementerian Agama untuk terlibat aktif dalam…

6 jam yang lalu

MUI Dukung Pemerintah Coret Penerima Bansos Terlibat Judol

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Umum Wantim Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Zainut Tahid Sa’adi…

6 jam yang lalu

Forum ICMI, Prof Rokhmin paparkan Strategi Transformasi Sektor Pangan untuk Wujudkan Kedaulatan

MONITOR - Anggota Komisi IV DPR-RI Prof Rokhmin Dahuri mendorong pemerintah untuk melakukan transformasi sektor…

9 jam yang lalu