PERTANIAN

Namibia Tertarik Belajar Teknologi Peningkatan Produktivitas Pertanian Indonesia

MONITOR, Jakarta – Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa Presiden Namibia sangat mengapresiasi Indonesia yang telah mampu meningkatkan sektor pertaniannya. Oleh karenanya, mereka tertarik untuk juga memajukan pertanian di negaranya. Hal ini disampaikan saat usai melepas Presiden Namibia Hage Gottfried usai berkunjung ke Indonesia dalam rangka Peningkatan kerjasama dalam hal infrastruktur hingga pertanian di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (1/9/2018).

“Jadi dia (Presiden Namibia) mengapresiasi kita, karena kita bisa memberi makan kepada penduduk Indonesia yang jumlahnya 260 juta dengan produksi sendiri, meski ada impor 2% hingga 3%, khususnya beras, itu dianggap luar biasa. Mereka (Republlik Namibia) penduduknya 2 juta lebih, tapi masih impor dari negara lain,” ujar Amran

Dia mengatakan Indonesia akan membangun kerja sama dengan Namibia yang merupakan pangsa ekspor yang potensial ke depannya. Dengan mengubah lahan kering di Namibia menjadi lahan produktif, yang telah ditunjukkan oleh Indonesia yang juga memiliki lahan kering sekitar 50%, namun bisa diatasi dengan berbagai program.

“Nah ke depannya kita akan membangun kerja sama, khususnya pertanian, yaitu bagaimana mengubah lahan kering menjadi produktif. Bagaimana mengangkat planting indeks (indeks tanam/tahun), dari 1 kali menjadi 2 kali, dari 2 kali menjadi 3 kali, sama dengan di Indonesia. Mereka bertanya apakah di Indonesia ada, saya katakan 50% lahan kering ada di Indonesia,” ujar Amran.

Program Rain water harvesting technology adalah salah satunya, dengan memanfaatkan air hujan Kementan membangun embung, sumur dangkal dan sumur dalam, small dam, large dam. Program tersebut membuat pihak Namibia tertarik akan hal itu, sehingga Indonesia akan mencoba membantu mereka dalam pengembangannya.

“Nah mereka tertarik akan hal itu. Kemudian mekanisasi bibit, benih yang berkualitas. Mereka produksi untuk jagung sekitar 3 sampai 4 ton, sementara kita ini sudah 10 ton. Nah ini nanti, untuk bibit unggul, kita akan bantu mereka sekaligus mengedukasi dari sistem irigasi. Kita sudah ada MoU pada 2011 lalu, dan sudah pernah ada kunjungan ahli teknisi kita ke sana (Namibia). Insyaallah sinergi ini kita bangun dan perkuat,” papar Amran.

Hasil dari kunjungan Presiden Namibia untuk sektor pertanian adalah fokus untuk mengembangkan gandum dan jagung. Sementara itu, pihak Indonesia juga akan melakukan kerja sama dengan mempelajari kualitas daging sapi di Namibia. Hal itu merupakan langkah dalam rangka mengembangkan sektor peternakan di Indonesia.

“Kemarin, mereka fokusnya pada gandum, dengan jagung. Tapi nanti kita juga akan diskusi lagi, untuk kualitas daging sapinya bagus juga di sana, nanti kita pelajari, karena kita juga sedang genjot di bidang peternakan,” pungkasnya.

Recent Posts

DPR: Miris Pengguna Judi Online di Indonesia Jadi Tertinggi di Dunia

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Hinca Pandjaitan menanggapi maraknya praktik judi online…

7 jam yang lalu

Siswa MAN 2 Banyumas Raih Medali Emas 3rd Indonesian Internasional Invention Expo 2024

MONITOR, Jakarta - Tim riset Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Banyumas meraih medali Emas 3rd…

9 jam yang lalu

Hardiknas 2024, Maxim Laksanakan Serangkaian Kegiatan Edukasi di Berbagai Sekolah di Indonesia

MONITOR, Jakarta - Dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional di tanggal 2 Mei 2024, aplikator penyedia…

10 jam yang lalu

DPR Apresiasi Praktik Moderasi Beragama di Bali

MONITOR, Jakarta - Ketua Komisi VIII DPR, Ashabul Kahfi bersama sejumlah anggota hari ini melakukan…

12 jam yang lalu

MER-C Kecam Israel Terkait Temuan Kuburan Massal di Dua Rumah Sakit di Gaza

MONITOR, Jakarta - Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) mengecam keras Israel terkait temuan kuburan massal…

13 jam yang lalu

Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak

MONITOR, Jakarta - Tim U-23 Indonesia akan bertemu Irak pada laga perebutan tempat ketiga Piala…

13 jam yang lalu