Komisioner KPAI Sitti Hikmawatty (net)
MONITOR, Jakarta – Komisioner KPAI bidang Kesehatan dan NAPZA, Sitti Hikmawatty, membantah adanya 55 anak yang meninggal dunia karena menjadi korban vaksin. Ia meminta masyarakat tidak terjebak oleh berita hoax yang menyebar.
“Ini berita hoax, mohon kita semua dapat melakukan re-check terhadap informasi yang perlu diklarifikasi. Berhati-hati itu perlu, karena jika terkait masalah anak KPAI akan berupaya seoptimal mungkin menjaga agar hak-hak anak dapat diberikan sebaik mungkin sesuai prinsip Konvensi Hak Anak (KHA),” ujar Komisioner KPAI Sitti Hikmawatty kepada MONITOR, Senin (27/8).
Ia kemudian menjelaskan, KPAI pada bulan Februari telah menerima laporan dari masyarakat tentang adanya 46 kasus terkait masalah vaksin, dan laporan tersebut tidak semuanya menyebutkan korban wafat.
“Sebanyak 46 % korban yakni 21 orang yang dilaporkan meninggal itupun dengan penjelasan pelapor bahwa ada juga korban yang menderita leukimia dan beberapa penyakit keganasan lain. Jadi kalau jumlahnya menjadi 55 kasus, itu tidak benar,” jelasnya.
Untuk penyelidikan kejadian ini, KPAI telah berkoordinasi dengan beberapa lembaga independen melakukan penelusuran berdasarkan informasi yang masuk tersebut.
“Alhamdulillah awal Juli 2018 kemarin penyelidikan telah selesai, dan KPAI merencanakan dalam minggu ini akan ada pertemuan dengan perwakilan para orang tua pelapor, beserta komunitas yang concern pada kasus terkait vaksinasi,” ujarnya.
MONITOR, Jakarta - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah secara resmi…
MONITOR, Jakarta - Musim 2025-2026 sejumlah pemain Timnas Indonesia akan berlaga di kasta tertinggi Eropa. Tentunya ini…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sukamta, menyampaikan duka cita mendalam atas…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian proaktif mendorong pelaku industri kecil dan menengah (IKM) untuk terus…
MONITOR, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA-PMII)…
MONITOR, Jakarta - Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta mencetak sejarah…