MONITOR, Jakarta – Langkah PKS yang ngotot menyodorkan figur untuk menduduki kursi Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta yang ditinggal Sandiaga Uno, mendapat tanggapan negatif dari sejumlah kalangan di Ibukota.
Apalagi, sosok yang disodorkan PKS adalah sosok mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan alias Aher.
“Sangat lucu lah kalau PKS menyodorkan nama Aher. Beliau kan di Jabar jadi orang nomor satu dari jumlah penduduk sekitar 20 juta orang. Masa mau jadi orang kedua di Jakarta,” ungkap Direktur Eksekutif Kajian Seputar Kota (Kasta), Didi O Affandi kepada MONITOR.
Oleh karena itu, Didi pun berharap PKS bisa menahan diri untuk tidak bernafsu menempati kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta. Menurutnya, PKS harus mengikuti prosedur sesuai perundang-undangan jika ingin menempatkan kadernya menjadi wagub menggantikan Sandi.
Tak hanya itu, Didi pun berpendapat kalau posisi wagub nantinya diisi oleh orang PKS, maka akan menimbulkan opini di masyarakat kalau gubernur Jakarta hasil kompensasi dari deal politik pilpres.
“Saya kira gak elok kalau sampai ada pemikiran warga Jakarta wagubnya hasil kompensasi dari pilpres,” seloroh Didi.
Didi pun sepakat jika Partai Gerindra yang diberi kesempatan untuk menempati posisi wagub Jakarta, karena Sandi maju menjadi Wagub DKI dari Partai Gerindra.
“Karena Sandiaga Uno kan kader Gerindra. Dia juga harus bisa bekerjasama dengan gubernur untuk mewujudkan maju kotanya, bahagia warganya,” pungkasnya.
MONITOR, Karawang - Kementerian Pertanian RI melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan terus bergerak bersama BBPOPT,…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Hinca Pandjaitan menanggapi maraknya praktik judi online…
MONITOR, Jakarta - Tim riset Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Banyumas meraih medali Emas 3rd…
MONITOR, Jakarta - Dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional di tanggal 2 Mei 2024, aplikator penyedia…
MONITOR, Jakarta - Ketua Komisi VIII DPR, Ashabul Kahfi bersama sejumlah anggota hari ini melakukan…
MONITOR, Jakarta - Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) mengecam keras Israel terkait temuan kuburan massal…