EKONOMI

Rupiah Melemah Tajam, Ini Penjelasan Ekonom INDEF

MONITOR, Jakarta – Seiring menguatnya Dolar Amerika Serikat (AS) terhadap Rupiah sampai ke level Rp 14.600. Pergerakan rupiah yang gagal kembali mengimbangi penguatan USD dikhawatirkan dapat berbalik melemah.

Pergerakan rupiah yang gagal tersebut ditambah dengan kondisi makroekonomi dalam negeri yang terdengar kurang baik, sehingga berpeluang melemahkan rupiah.

Seperti diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah tajam pada perdagangan di awal pekan ini. Sentimen dari Turki ikut menjadi pendorong pelemahan rupiah.

Peneliti Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Eko Listiyanto mengatakan bahwa sebetulnya hal tersebut dapat disiasati dalam jangka pendek, sehingga perlu intervensi pasar uang (BI/moneter), dan kebijakan yang mengarah pada upaya mengurangi defisit transaksi berjalan (pemerintah/fiskal).

Meski begitu, beberapa analis sepakat bahwa krisis finansial yang menimpa Turki saat ini tidak berdampak jangka panjang pada depresiasi nilai tukar RI.

krisis Turki dapat menjadi salah satu faktor pelemahan rupiah. Namun, ditekankan bahwa dampak krisis negara tersebut lebih berpengaruh pada kawasan atau zona Eropa.

Dalam hal tersebut, Eko menegaskan bahwa selain faktor kepercayaan investor yang turun ke kelompok negara berkembang akibat krisis nilai tukar di Turki.

“Depresiasi Rupiah kali ini juga dipicu oleh melebarnya data defisit transaksi berjalan menjadi 3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB),ungkap Eko kepada MONITOR, Senin (13/8).

“Hal ini harus segera diatasi,” pungkas Eko.

Meski terdapat peluang melemah. Namun, diharapkan aksi jual dapat lebih terbatas agar rupiah tidak melemah lebih dalam.

Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah.

Recent Posts

Buka Posko Pengaduan, Komnas Haji beberkan Laporan Permasalahan Penyelenggaraan Haji 2025

MONITOR, Tangerang Selatan - Komnas Haji kembali membuka posko penyelenggaraan ibadah haji untuk pelaksanaan tahun…

50 menit yang lalu

BUMD Tekor, DPR dan Pemerintah Siapkan Badan Regulator Usaha Milik Daerah

MONITOR, Jakarta - Penataan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) mendesak untuk segera dilakukan. Penataan ini diharapkan…

1 jam yang lalu

Komnas Haji kembali buka Posko Pengaduan untuk Penyelenggaraan Ibadah Haji 2025

MONITOR, Jakarta - Komnas Haji kembali membuka posko pengaduan untuk penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025…

2 jam yang lalu

IPW: Pengerahan Pengamanan TNI di Kejati dan Kejari Melanggar Konstitusi

MONITOR, Jakarta - Indonesia Police Watch (IPW) angkat bicara terkait pengerahan pengamanan TNI di Kejaksaan…

3 jam yang lalu

Petugas Haji Siapkan 27 Rute Bus Shalawat untuk Antar Jemaah ke Masjidil Haram

MONITOR, Jakarta - Bus Shalawat sudah beroperasi sejak kedatangan pertama jemaah haji Indonesia di Makkah…

5 jam yang lalu

Konferensi Parlemen OKI Dimulai di DPR, Siap Bahas Visi Misi Bagi Mereka yang Terpinggirkan

MONITOR, Jakarta - Konferensi Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) ke-19 atau Persatuan…

10 jam yang lalu