MONITOR – Masalah berat badan berlebih memang tidak akan pernah habis untuk dibahas. Buktinya, seiring dengan berjalannya waktu makin banyak jenis diet yang menawarkan penurunan berat badan dalam waktu singkat.
Salah satunya adalah diet zona. Apa itu diet zona, dan bagaimana cara mempraktikannya?
Simak penjelasannya berikut ini!
Apa itu diet zona?
Diet zona pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli biokimia berkebangsaan Amerika Serikat, Barry Sears, Ph.D,. Barry mengemukakan bahwa dengan telaten menerapkan diet zona, Anda dapat menurunkan berat badan setidaknya sebanyak 1-3 kg dalam seminggu. Terdengar menggiurkan, bukan?
Barry lebih lanjut mengungkapkan bahwa pembakaran lemak hasil dari diet ini akan terus berlangsung, bahkan ketika Anda sudah tertidur.
Hal ini dikarenakan fungsi utama dari diet zona adalah untuk memperbaiki sistem metabolisme tubuh.
Tapi, mengapa hanya 1-3 kg saja? Barry menegaskan bahwa angka tersebut terhitung fantastis karena bobot yang berkurang murni merupakan bobot lemak, bukan bobot air atau massa otot.
Sejak diperkenalkan kepada masyarakat luas, sudah banyak artis mancanegara yang mengungkapkan bahwa diet ini bisa saja merupakan jawaban diet yang dicari selama ini.
Sebut saja beberapa nama terkenal, seperti Jennifer Aniston, Madonna, dan Demi Moore. Lantas, bagaimana cara menerapkan diet zona?
Bagaimana cara mempraktikannya?
Menurut Barry, diet zona sejatinya merupakan cara kita untuk mereset ulang sistem metabolisme tubuh dengan mengikuti pola makan leluhur jaman dulu. Ia kemudian merumuskan peta makan 40-30-30; yaitu 40% karbohidrat, 30% protein, dan 30% lemak.
Untuk sumber karbohidrat, diet ini menekankan pada konsumsi bahan pangan yang rendah gula dan minim proses. Yang dimaksud dengan minim proses adalah bahan pangan yang tidak melewati proses penggorengan, pemanggangan, dll.
Jadi, jika benar Anda ingin mencoba diet ini, maka ada baiknya untuk menghindari sumber karbohidrat olahan seperti roti, pasta, dan mie. Sebaliknya, Anda dianjurkan untuk memperbanyak konsumsi sayur dan buah segar.
Lantas, bagaimana dengan protein? Dalam diet zona, jenis protein yang boleh dikonsumsi adalah bahan pangan tinggi protein namun rendah lemak, seperti dada ayam tanpa kulit, ikan salmon, dan beberapa jenis kacang-kacangan.
Terakhir, untuk memenuhi kebutuhan lemak harian, Anda disarankan untuk mengonsumsi bahan pangan sumber lemak tidak jenuh semisal minyak zaitun atau kacang almond. Selain memperhatikan rasio dan jenis bahan pangan yang dikonsumsi, Anda juga diwajibkan untuk memperhatikan waktu makan.
Ya, selama menjalani program diet zona, Anda dianjurkan untuk sarapan setidaknya 1 jam setelah bangun tidur, makan dengan rentang waktu 5 jam sekali, serta mengonsumsi camilan sehat saja (seperti salad atau potongan buah) sebelum tidur.
Yang perlu diperhatikan
Tidak ada salahnya untuk mencoba diet zona. Namun, perlu diperhatikan bahwa banyak individu yang gagal menjalankan program diet ini karena ketatnya aturan rasio makan.
Selain itu, anjuran untuk menghindari penggunaan garam berlebih juga kerap menjadi hambatan tersendiri bagi mereka yang ingin mencoba diet zona.
Jika kurang yakin, maka ada baiknya untuk mengonsultasikan terlebih dahulu keputusan diet Anda dengan dokter.
Itu tadi sekelumit penjelasan mengenai diet zona yang perlu diketahui. Jadi, apakah Anda tertarik untuk mencoba diet yang satu ini? Semoga Bermanfaat ya!