BUMN

Pertamina Group Terangi 13.470 Rumah Tangga Kurang Mampu di Jabar & Banten

MONITOR, Jakarta – PT Pertamina (Persero) membantu menerangi 13.470 Rumah Tangga Kurang Mampu di wilayah Jawa Barat dan Banten melalui pemasangan jaringan listrik ke rumah masing-masing.

Direktur Pertamina Retail Mas’ud Khamid menyatakan, Pertamina Group mengalokasikan anggaran sekitar Rp 7,5 miliar untuk menerangi 13.470 Rumah Tangga Kurang Mampu.

“Melalui aktivitas ini, Pertamina berharap bisa membantu masyarakat kurang mampu, khususnya yang berada di Jawa Barat bagian Selatan serta Banten yang selama ini belum bisa menikmati penerangan listrik,” ujar Mas’ud, usai penandatanganan Kerja Sama Sinergi BUMN Sambung Listrik, di Kementerian BUMN, Selasa (7/8).

Untuk teknis pemasangan jaringan listrik tersebut, lanjut Mas’ud, Pertamina telah menandatangani kerjasama dengan PT PLN, sebagai BUMN yang memiliki otoritas melakukan sambungan listrik kepada masyarakat.

Hadir dalam penandatanganan Kerja Sama Sinergi BUMN antara lain Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Direktur Pertamina Retail Mas’ud Khamid, Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PT PLN (Persero) Amir Rosidin serta para direksi BUMN lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri BUMN, Rini Soemarno menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada para Direksi BUMN yang telah bersinergi untuk membantu menerangi rumah tangga kurang mampu.

“Kesetaraan dan keadilan harus menjadi nomor satu, ini tanggung jawab kita bersama. Oleh karena itu saya meminta kepada Direksi BUMN untuk bisa membantu. Terima kasih kepada para direksi BUMN, ada 34 BUMN yang berpartisipasi dalam program Sinergi BUMN Sambung Listrik,” ujar Rini.

Penerangan listrik bagi keluarga kurang mampu, lanjut Rini, sangat membantu kehidupan mereka, karena selama ini mereka harus megeluarkan biaya cukup besar untuk penerangan.

“Dengan satu lampu ‘teplok’  saja menggunakan minyak tanah biayanya juga tidak murah. Dengan harga minyak tanah Rp 9.500/liter, per bulan bisa menghabiskan Rp 45 ribu. Begitu juga kalau menumpang aliran listrik untuk satu lampu saja, biayanya Rp 30 ribu per bulan. Sementara dengan sambungan listrik sendiri, biaya per bulan hanya Rp 20 ribu, itu untuk penerangan lampu dan lain-lain,”pungkas Rini.

Kementrian BUMN menargetkan hingga Maret 2018, bisa menyambungkan listrik kepada 360 ribu rumah tangga kurang mampu di seluruh Indonesia.

Recent Posts

Menag Hadiri Halalbihalal PBNU Bersama Anggota Keluarga NU

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menghadiri Halalbihalal yang digelar Pengurus Besar…

3 jam yang lalu

Mejeng di Turki, Industri Alat Kesehatan Nasional Siap Dobrak Pasar Eropa

MONITOR, Jakarta - Industri alat kesehatan nasional terus berupaya untuk menembus pasar ekspor seiring dengan…

7 jam yang lalu

Konflik Timur Tengah, DPR: Pemerintah Perlu Lakukan Dialog Multilateral

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Helmy Faishal Zaini meminta pemerintah melakukan upaya untuk…

7 jam yang lalu

Ikhtiar Pelindungan Jemaah Indonesia, dari Syarat Istithaah sampai Senam Haji

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama tahun ini kembali mengusung tagline Haji Ramah Lansia. Maklum, data…

10 jam yang lalu

Kemenangan Timnas U-23 Harus Jadi Momentum Mengembangkan Infrastruktur Olahraga Tanah Air

MONITOR, Jakarta - Timnas U-23 Indonesia mencatatkan prestasi gemilang dengan menaklukkan Korea Selatan dalam babak…

11 jam yang lalu

LBH GP Ansor Desak Nadiem Makarim Lindungi Mahasiswa Indonesia dari TPPO Berkedok Magang

MONITOR, Jakarta - LBH Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor mendesak Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan…

13 jam yang lalu