BERITA

DPRD Apresiasi Langkah KPK Selidiki Dugaan Korupsi Rehab Sekolah di Jakarta

MONITOR, Jakarta – Kalangan politisi Kebon Sirih, memberi apresiasi kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menawarkan diri untuk membantu pihak kepolisian dalam menangani kasus dugaan korupsi rehab sekolah di Ibukota.

Anggota Komisi A DPRD, Inggard Joshua mengatakan, kasus dugaan korupsi proyek rehabilitasi berat 119 unit sekolah dari tingkat SD, SMP dan SMA di Jakarta yang menggunakan APBD 2017 memang harus ditangani serius oleh pihak kepolisian.

“Kami di dewan sangat mengapresiasi sekali langkah KPK yang mau membantu mengatasi masalah kasus dugaan korupsi ini,” ungkap Inggard kepada MONITOR di Gedung DPRD, Selasa (7/8).

Dikatakan Inggard, dugaan korupsi proyek rehabilitasi bangunan sekolah itu meliputi pagar, plafon, kusen, dan lain-lain, dengan total anggaran mencapai Rp191 miliar.

Sejauh ini penyidik sudah memintai keterangan sejumlah saksi, di antaranya mantan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) DKI Jakarta, Sopan Adrianto dan para kepala Suku Dinas Pendidikan dari lima wilayah kota.

Meski demikian,  hingga saat ini penyidik belum menetapkan tersangkanya.

“Awas jangan sampai kasus korupsi rehab sekolah ini masuk angin. Usut semua yang terlibat,” tegasnya.

Inggard pun mengaku, ia dan anggota dewan lainnya berkomitmen untuk mengawal kasus dugaan korupsi ini, sampai seluruh pihak yang bertanggungjawab diseret ke pengadilan.

“Kasihan anak-anak kita dapat fasilitas pendidikan yang asal-asalan, padahal anggarannya pembangunannya besar,” tandasnya.

Diceritakan Inggard, kasus dugaan korupsi proyek rehabilitasi sekolah di Ibukota ini berawal dari temuan Inspektorat DKI. Temuan itu mengindikasikan adanya proses perencanaan rehab yang tidak sesuai dengan proses pelaksanaan.

Sementara itu, di tempat terpisah, Inspektorat DKI Jakarta mengaku sedang menghitung kerugian dari proyek rehabilitasi 119 sekolah yang diduga dikorupsi.

“Sampai saat ini baru ada 85 dari 119 sekolah diaudit untuk dijadikan sampel menghitung kerugian. Pokoknya kami dalami semuanya dari mulai perencanaan sampai penganggarannya seperti apa,” kata Inspektorat DKI Jakarta Michael Rolandi.

Menurut Michael, dari audit awal dipastikan ada kerugian. Kerugian berupa kegagalan konstruksi, yakni hasil pembangunan berbeda dengan perencanaan awalnya.

Sekedar diketahui, [royek itu menggunakan APBD 2017 yang dianggarkan Suku Dinas Pendidikan masing-masing wilayah di DKI Jakarta. Total anggaran untuk perbaikan seluruh sekolah itu mencapai Rp 191 miliar.

Recent Posts

Memberi Makan dan Buka Lapangan Kerja, Menag Tegas MBG Program Mulia

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah program mulia…

1 jam yang lalu

Sigmaphi Kritik Rencana Menkeu Pindahkan Uang Pemerintah Rp.200 Triliun ke Bank Himbara

MONITOR, Jakarta – Direktur Eksekutif Sigmaphi Indonesia, Muhammad Islam, merespons rencana Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang…

2 jam yang lalu

Menag Dampingi Prabowo Terima GNB, Bahas Aspirasi Kebangsaan

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan dengan Gerakan…

3 jam yang lalu

Beasiswa Maroko Siap Berangkat, Direktur Diktis Bagikan Pengalaman Pada 44 Mahasiswa Terpilih

MONITOR, Tangerang - Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), Sahiron melepas 44 Siswa yang akan…

4 jam yang lalu

Operasi Berhasil, Relawan MER-C Selamatkan Remaja Gaza yang Terluka

MONITOR, Gaza - Relawan Emergency Medical Team (EMT) MER-C, dr. Eka Budhi Satyawardhana, SpBS., bersama…

5 jam yang lalu

Kaji Penggunaan SGLT2 Inhibitor untuk Pasien Gagal Jantung, Mahasiswi Kedokteran UPH Juara Pertama di Ajang JNM 2025

MONITOR, Jakarta - Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), gagal jantung kini menjadi salah satu penyakit kardiovaskular…

6 jam yang lalu