HUMANIORA

Dari Pelosok Kalimantan, Pemuda Ini Berhasil Menembus UI

MONITOR, Jakarta – Keterbatasan bukanlah aral untuk menggapai cita-cita. Begitulah tekad yang selalu ditanamkan dalam diri Amir Mahmud, pemuda asal desa Sabuh, kecamatan Teweh Baru, kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah.

Hanya bermodal nekat, Amir berpamitan kepada sang ibunda dan berangkat ke Ibukota untuk menjemput peruntungan. Niatnya hanya satu, ia ingin melanjutkan studi jenjang S2 ke kampus paling bergengsi, Universitas Indonesia (UI).

Anak terakhir dari empat bersaudara ini mengaku tak kuasa meninggalkan ibunya di rumah, lantaran telah berusia senja. Sementara bapaknya sudah meninggal dunia. Namun untuk meraih masa depan, ia korbankan kebahagiaannya bersama sang ibu.

Siapa nyana, perjuangan Amir di Ibukota berbuah manis. Pemuda dari pelosok Kalimantan ini berhasil menembus kuliah di UI. Meski berasal dari keluarga kurang mampu, ia bisa membuktikan kerja kerasnya untuk menduduki kelas Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Keterbatasan ekonomi tak membuatnya putus asa untuk mewujudkan mimpi-mimpinya. Ia ingin terus meningkatkan wawasan keilmuannya ke jenjang lebih tinggi.

“Motivasi saya masuk UI untuk meningkatkan kapasitas keilmuan dan mengaplikasikannya kembali ke daerah,” ungkap Amir kepada MONITOR, Kamis (26/7).

Amir Mahmud, pemuda asal Barito Utara, Kalimantan Tengah.

Selain itu, pemuda 28 tahun ini berharap kisah perjuangannya memotivasi pemuda di daerahnya untuk terus semangat menuntut ilmu.

“Ini juga sebagai motivasi bagi adik-adik di daerah saya untuk tetap semangat menuntut ilmu untuk kemajuan Kalimantan, khususnya Kalimantan Tengah,” tegas alumni IAIN Palangka Raya ini.

Bagi Amir, pengalaman yang didapatnya akan ia abdikan untuk membangun daerahnya kelak. Selepas menimba ilmu, ia berjanji akan kembali ke kampung halaman dan memajukan daerahnya. Namun kini, ia masih harus berusaha untuk survive di Ibukota untuk membiayai studinya.

“Keinginan terbesar adalah membangun daerah, guna mengejar ketertinggalan dengan daerah-daerah lain yang lebih maju,” pungkas Amir.

Recent Posts

Pemerintah Belum Resmi Tetapkan Haji Jalur Laut, Tapi Peluang Terbuka

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan bahwa pemerintah belum menetapkan agenda resmi untuk…

29 menit yang lalu

DPR Ungkap Kebijakan Jam Sekolah Lebih Pagi Harus Dibarengi Pendekatan Psikososial

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina menanggapi kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov)…

3 jam yang lalu

Kemenperin dan PT IMIP Buka Kelas Beasiswa

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk terus menjalankan kebijakan hilirisasi industri karena berperan penting…

3 jam yang lalu

Kloter Terakhir Terbang dari Madinah, Ketua PPIH Bersyukur Fase Pemulangan Lancar

MONITOR, Madinah - Fase pemulangan jemaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang II dari Daerah…

4 jam yang lalu

Realisasi BOS Pesantren 2025 Capai Rp 196,8 Miliar

MONITOR, Jakarta - Penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk jenjang pendidikan pesantren tahun ini…

5 jam yang lalu

Tunjangan Guru PAI Non ASN Naik Rp500 Ribu, Pencairan Dirapel

MONITOR, Jakarta - Ada kabar baik dari Kementerian Agama untuk guru Pendidikan Agama Islam (PAI)…

13 jam yang lalu