MONITOR, Jakarta – Tekad Pemerintah menjadikan PT Pertamina menjadi perusahaan kelas dunia (world class oil company) sudah bulat. Terbukti, pemerintah terus memperkuat Pertamina dengan kebijakan-kebijakan strategis.
“Pemerintah ingin Pertamina menjadi National Oil Company kelas dunia yang dapat berdiri di atas kaki sendiri. Itu visi kita,” ujar Wakil Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar di Jakarta, seperti dikutip esdm.go.id.
Meningkatkan kontribusi dalam produksi migas nasional merupakan bagian dari roadmap membesarkan Pertamina. Pemberian blok migas terminasi menjadi motivasi Pertamina meningkatkan kontribusinya dari sekitar 23% menjadi 39% pada tahun 2019 nanti.
“Pemerintah telah memberikan 12 blok migas terminasi kepada Pertamina, termasuk Blok Mahakam, ONWJ, Tengah, Attaka, East Kalimantan, North Sumatera Offshore, Sanga-sanga, Southeast Sumatera, Tuban dan Ogan Komering. Terakhir, Blok Jambi Merang dan Raja-Pendopo yang diserahkan Mei 2018,” tambah Arcandra.
Dari laporan Pertamina, dari 10 blok migas terminasi selain Mahakan dan ONWJ, perkiraan tambahan pendapatan Pertamina sebesar US$ 24 miliar untuk 20 tahun kedepan. “Ini tentu bisa mengompensasi isu keuangan Pertamina yang ramai dibicarakan belakangan ini,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Publik Kementerian ESDM Agung Pribadi di Jakarta.
Bahkan untuk mengurangi beban keuangan Pertamina, Pemerintah mengusulkan menambah subsidi solar. “Pada rapat kerja dengan Komisi VII DPR-RI, ESDM bersama DPR telah menyepakati kenaikan subsidi solar tahun ini menjadi Rp 2.000 per liter. Sedangkan untuk tahun 2019 menjadi maksimum Rp 2.500 per liter,” jelas Agung.
“Pemerintah pasti memperhatikan Pertamina. Tak mungkin ada pembiaran. Pemberian 12 blok migas terminasi akan meningkatkan kontribusi produksi migas Pertamina dan upaya peningkatan subsidi solar merupakan sebagian upaya konkrit untuk meningkatkan kinerja Pertamina. Mendorong Pertamina menjadi perusahaan migas kelas dunia,” papar Agung.
Sumbangsih Investasi Pertamina
Blok migas terminasi yang diberikan kepada Pertamina di antaranya blok Jambi Merang. Pada blok terminasi tahun 2019 itu, Pertamina memberikan komitmen investasi sebesar US$ 239 juta atau Rp 3,2 triliun. Komitmen investasi terbesar selama ini. Pada blok tersebut, Pertamina juga memberikan bonus tandatangan sebesar US$ 17,3 juta kepada Pemerintah atau sekitar Rp 232 miliar. Itu pun merupakan yang terbesar yang pernah ada.
Sebagaimana diketahui, sejak Januari 2017 hingga Juli 2018 terdapat 25 blok migas yang menggunakan kontrak skema gross split. Kontrak yang menggantikan skema cost recovery tersebut telah memberikan total komitmen investasi sekitar US$ 1,28 miliar dan bonus tandatangan sebesar US$ 74,8 juta. Blok Jambi Merang yang dikelola Pertamina merupakan kontributor terbesar.
MONITOR, Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman meresmikan Pasar Umum Negara (PUN),…
MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo HR Muhammad Syafi’i menghadiri peringatan Hari Guru…
MONITOR, Jakarta - Di peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2024, Wakil Ketua DPR RI Cucun…
MONITOR, Jakarta - Komisi XIII DPR RI mempertanyakan dasar hukum kebijakan Pemerintah yang akan memulangkan…
MONITOR, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto bersama Menteri Pertahanan Republik Indonesia Letjen…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Hukum (Kemenkum) RI mengawal pelaksanaan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)…