HUMANIORA

LPA Generasi Soroti Sengkarut Perlindungan Anak

MONITOR, Jakarta – Tanggal 23 Juli kemarin diperingati sebagai Hari Anak Nasional. Pada momentum itu, banyak kalangan yang menyoroti permasalahan anak mulai dari pemenuhan hak perlindungan hingga kesejahteraan sang anak.

Ena Nurjanah, Ketua Lembaga Perlindungan Anak GENERASI, memandang bahwa pemerintah pusat sudah saatnya menunjukkan kepeduliannya terhadap perlindungan anak dan hak-haknya. Bagi Ena, kegembiraan tercermin dalam setiap acara peringatan dimana anak-anak pilihan dari seluruh Indonesia dihadirkan untuk ikut merayakannya.

Namun, ada kondisi yang memprihatinkan. Menjelang hajatan anak nasional kemarin, ia masih melihat masih banyak kasus pelanggaran hak anak.

“Cukup miris, ditengah gebyar gaung perlindungan anak, kasus pelanggaran hak anak pun jalan beriringan tanpa henti dari berbagai wilayah di tanah air,” ujar Ena, dalam keterangannya kepada MONITOR, Selasa (24/7).

Diantara kasus pelecehan seksual yang viral, yaitu pelecehan seksual terhadap belasan anak yang dilakukan oleh guru honorer di wilayah Depok, Jawa Barat, Pernikahan anak di wilayah Kabupaten Tapin, Kalsel, Vonis penjara 6 bulan terhadap anak usia 15 tahun yang melakukan aborsi karena menjadi korban kekerasan seksual kakaknya di wilayah Muara Bulian, Kabupaten Batanghari, Jambi.

“Hari Anak Nasional semestinya harus menjadi momentum pemerintah pusat untuk melakukan evaluasi terhadap implementasi kebijakan perlindungan anak di tingkat pemerintahan daerah,” tukas Ena.

Bahkan adanya pemberian kategori Kota Layak Anak (KLA), dianggap Ena, sebagai seremoni belaka. Ia menilai upaya tersebut jauh dari tujuan pemenuhan hak anak. Menurutnya, pemberian gelar KLA ini nampaknya perlu mendapatkan perhatian lebih serius dari pemerintah pusat melalui Kementerian PPPA.

“Pemberian gelar KLA harus bisa memenuhi standar ideal sebuah kota yang ramah, aman dan nyaman bagi anak. Ada progres yang nyata dari kerja keras pemerintah daerah dalam pemenuhan sarana prasarana , SDM dan berbagai perangkat lainnya. Sebagaimana capaian yang sudah dilakukan oleh dua kota yang mendapat predikat KLA kategori utama,” terang Ena.

Recent Posts

Forum BRICS, Menperin RI dan Wapres Brasil Perkuat Kerja Sama Sektor Industri

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus mendorong penguatan kerja sama industri dengan negara mitra strategis,…

2 jam yang lalu

PPIH Pastikan Layanan Jemaah Aman dan Nyaman di Masjidil Haram

MONITOR, Jakarta - Menjelang puncak haji, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memperkuat kesiapsiagaan…

3 jam yang lalu

Sesmen UMKM: Kolaborasi Pemerintah dengan Lembaga Pembiayaan Dukung UMKM Perempuan Maju

MONITOR, Jakarta - Sekretaris Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Arif Rahman Hakim, menekankan…

4 jam yang lalu

Kunjungi Smart Vertical Farming Beijing, Komisi IV DPR Pelajari Teknologi Pertanian Vertikal

MONITOR - Prof. Rokhmin Dahuri bersama 15 anggota Komisi IV DPR RI yang di pimpin…

5 jam yang lalu

Soroti Kasus Pemerasan Oknum Kadin, DPR: Industri Rakyat Juga Sering Kena Palak Jatah Preman!

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI, Yoyok Riyo Sudibyo meyoroti kasus dugaan pemaksaan…

6 jam yang lalu

Status Kaldera Toba Terancam Dicabut, Puan Minta Pemerintah Gerak Cepat Sikapi Kartu Kuning UNESCO

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani merespons kabar terkait keanggotaan Geopark Kaldera Toba…

6 jam yang lalu