EKONOMI

Tembus Pasar Dunia, Ekspor Kopi Lampung ke Eropa dan Amerika

MONITOR, Lampung Barat – Petani kopi di Provinsi Lampung tengah bergairah. Itu setelah kopi hasil panen mereka mampu menembus pasar dunia. Ya, sebanyak 20 ton kopi hasil panen petani di Lampung diekspor ke Amerika dan sejumlah negara di Eropa.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Lampung Dessy Desminar Romas. “Ini merupakan ekspor pertama kopi dari petani di Lampung,” ujar Dessy di Pekon (Desa) Rigisjaya, Kecamatan Airhitam, Kabupaten Lampung Barat, Minggu (22/7).

Yang melegakan, lanjut Dessy, eksportir langsung membeli dari petani. Dengan begitu, akan memutus mata rantai penjualan kopi yang prosesnya begitu panjang. Menurut dia, para eksportir sudah seharusnya membeli kopi langsung dari petani. Supaya, petani kopi bisa mendapatkan keuntungan lebih besar.

Ia menjelaskan, ekspor kopi dari petani pertama ke luar negeri ini merupakan langkah maju pengembangan dan perkenalan kopi robusta asli Lampung ke mancanegara. “Setelah Lampung Barat nanti ke depan seperti Kabupaten Waykanan, dan Kabupaten Tanggamus juga harus bisa mengikuti jejak petani Lampung Barat untuk ekspor kopi ke luar negeri,” jelasnya.

Ia juga mengimbau kepada seluruh petani kopi agar bisa membuat gabungan kelompok tani (Gapoktan). Hal itu sebagai upaya memenuhi kuantitas kopi yang akan diekspor. Bahkan ke depan bisa membuat suatu lembaga atau organisasi berbadan hukum agar bisa melakukan ekspor kopi tanpa perantara perusahaan.

“Bila sudah memiliki suatu kelompok yang berbadan hukum bisa mengirim sendiri tanpa perusahan, karena jumlah tonase kopi lebih banyak dibandingkan perseorangan,” kata Dessy.

Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus mengatakan, ekspor kopi ini sangat membantu petani, apalagi kopi robusta khas Lampung Barat ini bisa menjadi suatu ikon di Provinsi Lampung. “Semoga ini menjadi berkah bagi kita semua, dan ini akan suatu kemajuan bagi Provinsi Lampung,” ujar dia saat pelepasan truk ekspor.

Parosil memgharapkan, ekspor kopi ini jangan hanya berhenti di sini saja, tetapi bisa berkelanjutan di setiap panen panen berikutnya.

Recent Posts

Prosesi Peusijuek ASN Kemenag, Tradisi Adat Berangkat Haji di Aceh

MONITOR, Jakarta - Sebanyak 33 jemaah haji dalam jajaran Kemenag Aceh Besar di peusijuek (tepung…

6 jam yang lalu

DPR Tinjau Penanganan Kasus dan Anggaran terhadap Mitra di Lampung

MONITOR, Jakarta - Tim Komisi III DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Reses guna meninjau kinerja…

7 jam yang lalu

BSKJI Kemenperin: Standar Industri Hijau Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus berupaya untuk meningkatkan daya saing industri manufaktur yang menerapkan…

9 jam yang lalu

Kasdim 1710/Mimika Berikan Materi Kepemimpinan Pancasila Kepada Peserta Pelatihan

MONITOR, Jakarta - Kasdim 1710/Mimika, Mayor Inf Abdul Munir memberikan materi tentang Etika dan Integritas…

10 jam yang lalu

LSAK: KPK Jangan Main-main Kasus eks Wamenkumham

MONITOR, Jakarta - Lembaga Studi Anti Korupsi (LSAK) meminta KPK untuk tidak main-main terkait tindak…

11 jam yang lalu

Kemenag akan Fasilitasi Santri Aktif di Dunia Digital

MONITOR, Jakarta - Santri identik dengan penguasaan ilmu agama. Kemenag berharap santri lebih aktif dalam…

12 jam yang lalu