AHY diejek, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto semprot anak buahnya
MONITOR, Jakarta – Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto terus berusaha membujuk Partai Demokrat bersedia bergabung dengan PAN dan PKS dalam koalisi. Namun ditengah upayanya membujuk partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), anak buahnya melontarkan pernyataan yang dapat membuat Demokrat tersinggung.
Adalah Wakil Ketua Partai Gerindra Arief Poyuono yang melontarkan pernyataan kurang etis itu. Arief menyebut putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (AHY) sebagai boncel atau anak kemarin sore di blantika perpolitikan Indonesia.
Tak ayal, pernyataan Arief membuat wajah Prabowo Subianto merah padam. Prabowo pun mengultimatum Arief, agar segera meminta maaf kepada AYH.
Prabowo menegur Arief melalui surat. Kopian surat bertanggal 23 Juli 2018 itu juga beredar di kalangan wartawan. “Saudara Arief Poyuono, saya sangat menyesal mendengar Anda membuat komentar tentang rencana kita berkoalisi dengan Partai Demokrat,” ujar Prabowo.
Menurutnya, AHY jelas bukan anak kecil. Bahkan, Prabowo menyebut mantan tentara dengan pangkat terakhir mayor itu punya kapabilitas.
“Saya tidak menganggap Saudara AHY seorang anak kecil. Pengalaman beliau selama di TNI dan juga sekolah beliau di dalam dan luar negeri menunjukan beliau memiliki kapabilitas,” tutur mantan Danjen Kopassus yang terkenal dengan julukan 08 itu.
MONITOR, Tangerang - Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Welcoming Dinner dalam rangka Grand Final Olimpiade Madrasah…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan peran strategis Indonesia dalam rantai pasok global industri…
MONITOR, Jakarta - Direktur Jaminan Produk Halal Kemenag M Fuad Nasar menilai Menteri Agama pertama,…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VIII DPR RI.…
MONITOR, Cirebon - Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada sepuluh tokoh dari berbagai…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq menyambut penuh haru keputusan pemerintah…