MONITOR, Jakarta – Setelah berhasil menjadi juara dunia lari nomor 100 meter U-20 di Finlandia, Lalu Muhammad Zohri teringat sang ayah, Lalu Ahmad yang telah dipanggil Sang Pencipta. Zohri terlihat menangis ketika bercerita tentang sosok yang dianggap punya peran penting dalam hidupnya.
Dengan mata berkaca-kaca, Zohri cerita panjang lebar tentang kebaikan sang ayah. Menurut Zohri, ayahnya pernah berbicara dengan nada tinggi. Tak sekalipun ayahnya memukul. “Bapak adalah orang yang baik. Bapak tidak pernah marah meski saya malas ke sekolah,” kata Zohri seperti yang diberitakan jpnn.com.
Lebih lanjut Zohri berkisah, suatu hari mereka sedang duduk berdua di depan rumah. Zohri ditanya soal cita-cita oleh sang ayah. Kala itu, Zohri menjawab, ingin jadi tentara. Tanpa mengucapkan sesuatu, sang ayah menepuk-nepuk pundak Zohri.
Mungkin cita-cita itu terlalu tinggi sehingga sang ayah terlihat pesimis, Zohri bisa mewujudkan mimpinya itu. Maklum, kata Zohri, kondisi ekonomi keluarganya saat itu kembang kempis. Namun Zohri meyakini, ayahnya tidak pernah berhenti berdoa untuknya.
Masa depan memang adalah sebuah misteri. Siapa sangka, jalan menjadi tentara itu kini terbuka lebar untuk Zohri. TNI Angkatan Darat siap menerima Zohri tanpa harus melalui tes. Cukup dengan mendaftar saja. Dia sudah bisa menggapai cita-cita masa kecilnya itu.
Tapi, Zohri belum memutuskan. Dia tak hendak buru-buru. Ditunjukkannya pula selembar kertas berisi tawaran menjadi anggota TNI dengan materai Rp 6.000. Belum ia bubuhkan tanda tangan di kertas tersebut.