MONITOR, Medan – Indonesia tengah berduka cita. Pada Senin (18/6) lalu, KM Sinar Bangun tenggelam dalam perjalanan dari Pelabuhan Simanindo di Kabupaten Samosir menuju Pelabuhan Tigaras di Kabupaten Simalungun. Insiden nahas ini terjadi sekitar pukul 17.15 WIB. Kapal tenggelam sekitar satu mil dari Pelabuhan Tigaras.
Kepala BPBD Samosir Mahler Tamba menuturkan, kapal tersebut diduga sempat terputus tali kemudinya sehingga tenggelam. Selain mengangkut orang KM Sinar Bangun juga mengangkut ratusan sepeda motor milik penumpang.
“Sempat putus tali kemudinya. Terus kena ombak dan oleng kapalnya,” ujarnya, sebagaimana dilansir Antara.
Ia memperkirakan, masih ada puluhan korban yang belum ditemukan. Sementara itu, pencarian korban KM Sinar Bangun yang karam di Danau Toba terus dilakukan.
“Petugas gabungan diturunkan untuk melakukan penyisiran,” ucapnya.
Dugaan sementara, kapal tenggelam karena kelebihan muatan. Apalagi kapal juga disebut membawa kendaraan bermotor yang cukup banyak.
Kapal kayu ini kerap dioperasikan untuk membawa manusia dan kendaraan roda dua untuk menyeberangi Danau Toba. Biasanya, penumpang membayar ongkos di dalam saat kapal sudah berlayar.
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Launching Senam Haji Indonesia. Kegiatan yang dipusatkan di…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) kembali menyelenggarakan Pesta Prestasi…
MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk, melalui Badan Kerohanian Kristen/Katolik (BKK) Jasa Marga,…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menghadiri Halal Bihalal dan Tasyakuran…
MONITOR, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memonitor masih terjadinya hujan intensitas sangat…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan penataan dan pengembangan…