Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah (dok: Fahri)
MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah memaknai hari raya Idul Fitri sebagai hari pelepasan hawa nafsu. Politikus PKS ini mengatakan, pemaknaan awal Ramadhan mengalami proses interaksi dengan budaya lokal.
“Kita senang kumpul lalu, Idul Fitri kita rayakan dengan mudik dan kumpul keluarga,” tutur Fahri dalam laman Twitternya, Sabtu (16/6).
Ia menjelaskan, masyarakat Indonesia dan Malaysia biasanya memiliki tradisi saling memaafkan di hari suci ini. Meskipun dalam sejarah, dikatakan Fahri, tradisi tersebut tidak ada.
“Kita senang saling memaafkan maka lahirlah ‘mohon maaf lahir dan bathin‘ meskipun dalam sejarah Idul Fitri tidak pernah ada ajaran saling memaafkan tetapi ada ajaran saling mendoakan. Anggaplah itu sama saja, atau pelengkap,” jelasnya.
“Termasuk ucapan ‘minal ‘aidin wal faidzin’ adalah warisan ulama setelah nabi Muhammad SAW, tetapi telah menjadi bagian dari doa kita dan anggaplah itu sunnah Hasanah. Asalkan yang utama tak kita tinggalkan,” tambahnya.
MONITOR, Jakarta - Ketua Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya, menegaskan agar kementerian maupun lembaga…
MONITOR, Jakarta - Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad meminta Kantor Urusan Agama tidak hanya menjadi…
MONITOR, Jakarta - Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sudaryono, meminta HKTI menjadi organisasi…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong penguatan strategi branding dalam rangka meningkatkan daya…
MONITOR, Jakarta - Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Internasional dimeriahkan dengan halaqah (seminar) yang membahas tentang…
MONITOR, Jakarta - Inspektur Jenderal (Irjen) TNI Laksdya TNI Hersan bertindak selaku Inspektur Upacara (Irup)…