Kamis, 26 Desember, 2024

Demi Kemanusiaan, Polda Sumut Diminta Tangguhkan Penahanan Dosen USU

MONITOR, Medan – Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara diminta menangguhkan penahanan terhadap oknum dosen berinisial HDL, karena diduga melakukan tindak pidana ujaran kebencian di media sosial beberapa waktu lalu.

Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) mengaku pihaknya telah mengajukan permohonan penangguhan penahanan kepada Kapolda Sumut karena sering mengalami sakit di Rumah Tahanan Polda.

Selain itu dosen tersebut juga diketahui memiliki tiga orang anak masih kecil dan membutuhkan perawatan.

“Kita telah menyampaikan penangguhan penahanan dosen Ilmu Perpustakaan di Universitas Sumatera Utara (USU),” kata Rektor USU, Prof Dr Runtung Sitepu,SH, usai berbuka puasa dan silaturahim, di Kampus USU, Medan seperti dikutip dari Antara, Senin malam (4/5/2018).

- Advertisement -

“Oknum dosen HDL itu, baru saja keluar dari rumah sakit.Dan tiga orang anak dosen USU itu, masih kecil dan perlu mendapat perawatan dari orang tua mereka,” tambahnya.

Ia menjelaskan, oknum dosen itu, berdasarkan laporan rekan-rekannya di kampus USU, dan yang bersangkutan dinilai orang yang baik, tidak pernah tersangkut kejahatan pidana dan faham yang tidak baik, serta bertentangan dengan pemerintah.

“Dosen tersebut, orang yang baik dan kita prihatin terhadap kasus yang dialaminya, sehingga ditahan di Polda Sumut,” tegasnya.

“Semoga, Kapolda Sumut dapat mempertimbangkan permohonan itu, dan menangguhkan oknum dosen USU yang bermasalah,” tandasnya.

Sebelumnya, personil Direktorat Krimsus Subdit Cybercrime Polda Sumatera Utara mengamankan oknum dosen Ilmu Perpustakaan di Universitas Sumatera Utara, berinisial HDL, karena diduga melakukan tindak pidana ujaran kebencian dimana dalam salah satu postingan akun facebooknya yang viral hingga mengundang perdebatan hangat di netizen terkait peristiwa bom surabaya.

Sebagai informasi, setelah tiga serangan bom bunuh diri di tempat ibadah di Surabaya, Minggu (13/5). HDL memosting sebuah tulisan yang menyebutkan kalau tiga bom gereja di Surabaya hanyalah pengalihan isu, skenario pengalihan sempurna, dan #2019 Ganti Presiden.

HDL yang diketahui memiliki pendidikan terakhir S-2 itu langsung menutup akun facebooknya setelah postingannya menjadi viral. Namun, postingan tersebut sudah terlanjur discreenhoot nitizen dan dibagikan ke media daring (online).

Sumber : Antara

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER