EKONOMI

Komisi IV DPR RI dan Kementan Sidak Stok dan Harga Pangan di Surabaya

MONITOR, Surabaya – Untuk mengetahui ketersediaan dan harga pangan dua minggu jelang Idulfitri 2018, Komisi IV DPR-RI melakukan Inspeksi mendadak (sidak) bersama Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Bulog dan BPOM ke pasar tradisional Wonokromo, dan retail modern di Surabaya, Kamis (31/5).

Sidak dipimpin Wakil Ketua Komisi IV DPR, Viva Yoga Mauladi dengan sejumlah anggota, untuk memastikan tidak ada gejolak harga pangan, karena stok komoditas pangan cukup tersedia sepanjang ramadan dan menjelang lebaran 2018.

Setiba dipasar Wonokromo, langsung dilakukan dialog.
“Berapa sekilo harga daging sapi?” kata Viva Yoga.

“Sekilo masih Rp. 110.000,- pak. Harganya masih sama dengan beberapa hari lalu,” kata Husniah, pedagang daging di pasar Wonokromo.

Selanjutnya Viva Yoga beranjak ke pedagang Ayam. “Berapa harga ayam sekilonya,” kata Viva.

“Harganya masih 36.000,- pak. Tapi kalau seekor ini lebih dari satu kilo,” ujar Fauzan.

“Dibanding beberapa hari lalu,” ujar kejar Viva Yoga.

“Masih sama aja pak harganya. Kami tidak mengambil untung banyak, takut nga laku juga,” tambah Fauzan.

Seusai keliling pasar Wonokromo, kunjungan dilanjutkan ke pasar retail modern di jl. A. Yani.

Diretail modern ini didapati harga daging sapi beku dan daging kerbau beku Rp. 80.000,-/kg. Sedangkan daging ayam dijual Rp. 31.000,-/kg, dan telur Rp. 21.500,-

“Dari hasil kunjungan ini, kita masih menemukan komoditas pangan mengalami sedikit kenaikan harga, seperti daging sapi dan daging ayam, terutama di pasar tradisional, sedangkan di pasar retail modern harga sudah sesuai standar,” ujar Viva kepada pers.

Viva mengingatkan bahwa kenaikan harga juga bisa diakibatkan distribusi.

“Panjangnya rantai distribusi perlu diantisipasi pemerintah, agar jangan sampai kenaikan harga merugikan konsumen, tetapi tidak menambah keuntungan petani produsen,” ujar Viva.

Senada dengan Viva Yoga. Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi mengatakan
kenaikan harga komoditas salah satunya dipengaruhi kelancaran distribusi dari agen/distributor ke pedagang.

“Jika ketersediaan cukup tapi harganya naik, bisa jadi masalah distribusi tidak lancar,” ujar Agung.

“Tapi, dengan cukupnya ketersediaan, saya harap 1-2 hari harga akan turun dan stabil sampai pasca lebaran,” tambah Agung.

Menangapi masalah kelancaran distribusi pangan, terlebih menjelang idulfitri, anggota DPR, Oo Sutisna mengatakan, satgas pangan perlu melakukan pengawasan.

Dari sidak yang dilakukan, ketersediaan pangan pokok dan strategis di wilayah Jawa Timur aman, dan mayoritas harga stabil sampai idulfitri 2018.

Recent Posts

SAA 2025, 633 Mahasiswa Berprestasi UIN Jakarta Raih Penghargaan Prestasi Nasional dan Internasional

MONITOR, Jakarta - Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Student Achivement Award (SAA)…

1 jam yang lalu

Teknologi Informasi Digital Dalam Pendidikan Islam

Ratna Dewi, M.PdDosen STAI Al-Hikmah JakartaMahasiswa S3 SPs UIN Jakarta Pendidikan adalah sebuah eksistensi dalam…

1 jam yang lalu

Puan Ungkap Komitmen RI Capai Target SDGs di Forum MIKTA, Pendidikan Pilar Utama

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani berbicara tentang pentingnya peran parlemen dalam mendorong…

3 jam yang lalu

DPR Dorong Penyelamatan Industri Baja Nasional, Saatnya Revitalisasi Total

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI, Rivqy Abdul Halim menyoroti serius kondisi industri…

4 jam yang lalu

Dorongan DPR soal Pembentukan TGPF di Kasus Kwitang Tunjukkan Empati dan Keberpihakan Publik

MONITOR, Jakarta - Komisi III DPR RI mendorong pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk…

19 jam yang lalu

Bertemu Ketua Parlemen Korsel, Puan Dorong Kerja Sama Investasi Hijau dan Budaya

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan pertemuan bilateral dengan Ketua Majelis Nasional…

20 jam yang lalu