MONITOR, Jakarta – Rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Senin pagi ini (28/5) bergerak melemah sebesar 24 poin menjadi Rp14.070, dibanding posisi sebelumnya Rp14.046 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan bahwa kabar mengenai akan dinaikkannya produksi minyak oleh Rusia dan Arab Saudi mendorong dolar AS, sehingga menguat terhadap sejumlah mata uang dunia.
“Kabar itu dapat membuat harga harga minyak melemah dan berimbas pada komoditas lainnya,” kata Ahmad Mikail.
Ia menambahkan bahwa apresiasi dolar AS terhadap mayoritas mata uang dunia juga ditopang oleh sentimen ketidakpastian politik di Eropa.
Kendati demikian, ia mengatakan sentimen mengenai imbal hasil obligasi Amerika Serikat yang menurun seiring sikap ‘dovish’ The Fed pasca keluarnya notulensi rapat FOMC bulan Mei.
“Tercatat yield obligasi AS turum sebesar 7 bps sejak notulensi dirilis dan kini berada di level 2,93 persen.
Ia memproyeksikan nilai tukar rupiah dapat kembali bergerak menguat terhadap dolar AS seiring melemahnya yield obligasi AS dan dinaikkannya tingkat suku bunga di dalam negeri juga turut menjaga stabilitas rupiah.
MONITOR, Bekasi - PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) menggelar kegiatan Doa Bersama dan Santunan Anak…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meyakinkan otoritas Amerika Serikat terkait mutu dan…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI Ahmad Irawan menyoroti kasus penangkapan Gubernur Bengkulu…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani berharap peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2024…
MONITOR, Jakarta - Koperasi sebagai tonggak pemberdayaan masyarakat, telah membuktikan bahwa ekonomi yang kuat dapat…
MONITOR, Banten - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengaku kaget…