PEMERINTAHAN

Mentan: Tiap Detik Adalah Takdir, Jangan Sia-Siakan Hidup dengan Kemalasan

MONITOR, Lumajang – Pernyataan tersebut diungkapkan, Mentan Andi Amran Sulaiman, saat menyerahkan bantuan program bedah kemiskinan rakyat sejahtera, Kementerian Pertanian, di Dusun Karangrejo Desa Kaliwungu, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (24/5).

Program “Bekerja” atau Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera, yang di Instruksikan, Presiden Joko Widodo, sejak bulan April, dimulai dari Kabupaten Cianjur.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengambil peran serta aktif dari sektor pertanian, dengan memberikan bantuan, berupa ternak ayam, yang ditargetkan, 10.000.000, ekor.

Ternak ayam yang dibagikan juga bukan sembarang ayam, ternak ayam kampung, hasil riset Balitbang Kementerian Pertanian ini, diberi nama “Ayam Kampung Unggul Baru” (KUB). KUB ini akan menghasilkan telur setelah 6 bulan, sejak menetas dan bertelur selama 2 hingga 3 tahun.

Mentan mengatakan program ini, menjadi solusi permanen untuk mengurai sekaligus menyelesaikan kemiskinan di perdesaan.

Program Bekerja yang diarahkan kepada masyarakat perdesaan, dengan penghasilan Rp.1,3 juta/bulan, selain ternak ayam kampung unggulan baru, maka Bekerja juga membagikan tanaman hortikultura, dan ternak kambing.

“Kita akan kembangkan cluster baru di daerah-daerah kemiskinan, setiap rumah menanam 5 hingga 7 batang mangga, setiap rumah tangga, dalam 1 kecamatan, serta membangun industri pengolahan, dalam setiap cluster, akan menambah nilai produksi masyarakat, yang berorientasi ekspor” ujar Mentan.

Kabupaten Lumajang, hingga saat ini memiliki 16 persen keluarga pra sejahtera, yang tersebar di 3 kecamatan.

Mentan sempat berdialog dengan Camat Tempeh, serta berpesan agar program ini dikawal.

“Pak Camat, buktikan prestasi kerja mulai dari program ini, Kementerian Pertanian, akan mengawal semua bantuan ini selama 6 bulan dari sekarang, pak camat yang bertanggung jawab dan harus berhasil dalam 1 tahun. Keluarga pra sejahtera harus turun hingga 10 persen selanjutnya dalam 2 atau 3 tahun kedepan, tidak ada lagi keluarga pra sejahtera di Kabupaten Lumajang,” tegas Mentan.

Recent Posts

Ancam Keselamatan Siswa, DPR Desak Penghentian Tambang Pasir Karangasem

MONITOR, Bali - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, My Esti Wijayati, menyoroti ancaman serius…

3 jam yang lalu

Produksi Perikanan Budidaya hingga Triwulan Ketiga Capai Sekitar 13,215 Juta Ton

MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong produktivitas perikanan budidaya nasional. Berdasarkan…

5 jam yang lalu

Pamitan, Ditjen PHU Persembahkan Buku Memori Kolektif 75 Tahun Kemenag Kelola Haji

MONITOR, Jakarta - Penyelenggaraan haji 2025 menjadi tugas terakhir Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU)…

7 jam yang lalu

Jasa Marga Raih Peringkat Tiga Besar BUMN dengan Predikat Informatif

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk kembali menegaskan posisinya dengan meraih peringkat tiga…

8 jam yang lalu

Kemenag dan Kemenkop Sinergi Penguatan Koperasi Pesantren dan Rumah Ibadah

MONITOR, Tangerang - Kementerian Agama dan Kementerian Koperasi menyepakati kerja sama penguatan koperasi berbasis keagamaan. Kerja…

10 jam yang lalu

Soroti Konflik PBNU, KH Matin Syarkowi: Islah Jalan Terbaik

MONITOR, Jakarta - Konflik internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kembali menjadi perhatian publik menyusul…

13 jam yang lalu