EKONOMI

Lima Perusahaan Batal Gelar IPO di BEI

MONITOR, Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan sebanyak lima perusahaan memutuskan untuk menunda pelaksanaan penawaran umum perdana saham (IPO) di tengah pergerakan pasar saham domestik yang mudah berubah dengan kecenderungan menurun.

“Sebagian besar karena kondisi market,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat, di Jakarta, Selasa (22/5).

Menurut dia, perusahaan yang menunda itu di antaranya PT Harvest Time, PT Wahana Vinyl Nusantara, dan PT Wijaya Karya Realty (Wika Realty). Sementara PT Artajasa Pembayaran Elektronis membatalkan IPO.

Saat ini, lanjut dia, terdapat sekitar 24 perusahaan masuk dalam pipeline IPO di BEI. Diharapkan prosesnya lancar sehingga sahamnya tercatat di BEI pada tahun ini.

Pada tahun ini, BEI menargetkan pelaksanaan IPO sebanyak 35 perusahaan. Berdasarkan data BEI, sepanjang 2018 ini sudah terdapat 13 perusahaan yang resmi mencatatkan sahamnya di BEI melalui mekanisme IPO.

Sementara itu, kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) sejak awal tahun hingga 22 Mei 2018 mengalami pelemahan sebesar 9,51 persen menjadi ke posisi 5.751,11 poin.

Sebelumnya, Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengharapkan perusahaan dengan pinjaman perbankan lebih dari Rp1 triliun melakukan IPO. Karena, perusahaan dengan nilai utang sebesar itu tentu memiliki fundamental bisnis yang positif dan penerapan tata kelola yang baik (good corporate government/GCG).

“Jika perusahaan dengan nilai utang sebesar itu tidak bagus maka perbankan tidak akan memberikan pinjaman. Potensi minat masyarakat untuk memiliki saham perusahaan-perusahaan itu juga akan besar,” ujarnya.

Recent Posts

PPIH Pastikan Layanan Jemaah Aman dan Nyaman di Masjidil Haram

MONITOR, Jakarta - Menjelang puncak haji, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memperkuat kesiapsiagaan…

1 jam yang lalu

Sesmen UMKM: Kolaborasi Pemerintah dengan Lembaga Pembiayaan Dukung UMKM Perempuan Maju

MONITOR, Jakarta - Sekretaris Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Arif Rahman Hakim, menekankan…

2 jam yang lalu

Kunjungi Smart Vertical Farming Beijing, Komisi IV DPR Pelajari Teknologi Pertanian Vertikal

MONITOR - Prof. Rokhmin Dahuri bersama 15 anggota Komisi IV DPR RI yang di pimpin…

3 jam yang lalu

Soroti Kasus Pemerasan Oknum Kadin, DPR: Industri Rakyat Juga Sering Kena Palak Jatah Preman!

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI, Yoyok Riyo Sudibyo meyoroti kasus dugaan pemaksaan…

4 jam yang lalu

Status Kaldera Toba Terancam Dicabut, Puan Minta Pemerintah Gerak Cepat Sikapi Kartu Kuning UNESCO

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani merespons kabar terkait keanggotaan Geopark Kaldera Toba…

4 jam yang lalu

Satgas TMMD Gelar Penyuluhan Hukum, Bahas KDRT dan Peranan Hukum di Masyarakat

MONITOR, Timika - Satuan Tugas TNI Manunggal Membangun Desa (Satgas TMMD) Ke-124 Kodim 1710/Mimika menggelar…

5 jam yang lalu