SOSIAL

Plt Kepala BKKBN Paparkan Tantangan-tantangan Penyuluh KB

MONITOR, Bogor – Plt Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sigit Priohutomo mengatakan, penduduk merupakan titik sentral dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Artinya, kata dia, pembangunan terencana di segala bidang untuk menciptakan perbandingan ideal antara perkembangan kependudukan dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta meningkatkan kualitas generasi mendatang untuk mensukseskan pembangunan.

“Ada dua hal utama yang perlu diperhatikan dalam membahas integrasi penduduk dan pembangunan, yaitu bahwa penduduk tidak diperlakukan sebagai obyek tetapi juga sebagai subyek yang berpartisipasi penuh dalam pembangunan, kedua ketika penduduk memiliki peran sebagai subyek pembangunan, maka diperlukan upaya pemberdayaan untuk meningkatkan kapasitas penduduk dalam pembangunan,” ujar Sigit pada kegiatan Temu Kerja Penyusun Pedoman Pengelolaan Penilaian Angka Kredit Penyuluh KB dan Organisasi Profesi Penyuluh KB, (20/5) di Bogor Jawa Barat.

Dua hal tersebut, lanjutnya, yakni menyangkut pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas.

Temu Kerja Penyusunan Pedoman Pengelolaan Penilaian Angka Kredit Penyuluh KB dan Organisasi Profesi Penyuluh KB di Hotel 101 Bogor Suryakencana, Bogor-Jawa Barat

Sigit menjelaskan, tantangan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) saat ini masih tinggi. Meskipun angka TFR sudah mengalami penurunan dari 2,6 menjadi 2,4 pada tahun 2017 setelah mengalami stagnansi selama 10 tahun terakhir, namun tantangan-tantangan lainnya seperti capaian pemakaian kontrasepsi modern (capaian 2017 : 57,2% target 2018 : 61,1%), kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (capaian 2017 : 10,6%, target 2018 : 10,14%) masih menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan pada akhir tahun 2019 nanti.

Selanjutnya tantangan-tantangan para Penyuluh KB dan Petugas Lapangan KB sebagai sumber informasi dan edukasi untuk Pasangan Usia Subur (PUS), keluarga dan masyarakat tentang Program KKBPK juga masih tinggi, seperti tingkat pengetahuan dan pemahaman PUS tentang jenis metode kontrasepsi modern (capaian 2017 : 17,2% target 2017 : 31%), Pemahaman dan kesadaran tentang fungsi keluarga (capaian 2017 : 15,6% target 2017 : 30%), remaja yang mengakses PIK Remaja (minimal pernah mendengar PIK Remaja) (Capaian 2017 : 20,6% target 2017 : 26%) dan seterusnya juga perlu didorong agar tercapai sesuai target.

“Hasil capaian tersebut sebagai bahan evaluasi bersama agar memperbaiki dan meningkatkan kinerja,” imbuh Sigit

Recent Posts

Balita di Sukabumi Meninggal karena Cacingan, DPR Dorong Evaluasi Total Perlindungan Sosial dan Kesehatan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher menyampaikan keprihatinan atas meninggalnya…

2 menit yang lalu

Menuju Industri Hijau, Kemenperin Kenalkan Inovasi Pemantauan Kualitas Air di AIGIS 2025

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan komitmennya untuk mempercepat transisi menuju industri hijau yang…

1 jam yang lalu

Menteri Agama Lantik Pejabat Eselon II dan Pimpinan PTKN

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar melantik pejabat Eselon II Pusat dan pimpinan Perguruan…

3 jam yang lalu

Semangat Menghubungkan Negeri: PT JTT Kokohkan Konektivitas, Satukan Indonesia di Ruas Tol Trans Jawa

MONITOR, Bekasi - Momentum peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT)…

3 jam yang lalu

Puan Nilai Target Pertumbuhan Ekonomi 5,4 Persen di RAPBN 2026 Masih Realistis dan Moderat

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menilai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen…

4 jam yang lalu

Krisis HGBT Ancam Ratusan Pekerja, Kemenperin Turun Tangan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan Harga Gas…

4 jam yang lalu