PEMERINTAHAN

Jamin Stok dan Harga Pangan, Mentan Bakal Tindak Distributor Nakal

MONITOR, Jakarta – Untuk menjamin pasokan dan harga pangan pokok stabil selama bulan Ramadhan hingga Lebaran, pemerintah akan tindak tegas bila ada distributor nakal. Yakni menaikkan harga secara sepihak.

Demikian dikatakan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat melakukan peninjauan, Pusat Toko Tani Indonesia, di Jakarta, Jumat, (18/05/2018)

Pada kegiatan tersebut, Amran didampingi Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan, Agung Hendriadi dan Staf khusus Mentan, Sam Herodian.

Amran melakukan pengechekan harga komoditas yang dibutuhkan masyarakat saat Ramadhan. Menurutnya, tidak ada alasan pedangan menaikkan harga.

“Jangan susahkan ummat yang sedang menjalankan ibadah. Bila ada yang nakal, laporkan pada kami, tetapi harus faktual, lengkap, nama perusahaannya atau nama pedagang bila itu di tingkat pedagang,” tegas Amran.

Dari hasil peninjauan ini, diperoleh harga daging sapi dijual Rp 75.000/Kg, daging ayam, Rp.32.000/Kg, telur, Rp.22.000/Kg, bawang merah Rp. 15.000/Kg dan gula Rp. 12.000/Kg.

“Harga berbagai komoditas pangan ini tidak boleh naik. Harga di semua daerah harus sama karena Toko Tani Indonesia, ada di 3000 titik dan bekerja sama dengan 7000 BUMN dan BUMD, bahkan kita akan tingkatkan lagi hingga menjangkau seluruh masyarakat,” tutur Amran.

Amran menambahkan saat ini pemerintah bekerja fokus membangun sistem cluster yang berdasar klimatologi dan wilayah, sehingga tidak lagi sporadis dan parsial seperti waktu yang lalu.

“Semua harus fokus, bukan hanya komoditas, sumber daya manusianya juga kita ajak fokus,” sebut.

Lebih lanjut Amran menerangkan bahwa Kementan sebagai Regulator dan Fasilitator, untuk kebutuhan petani. Kementan memetakan semua potensi dan mengarahkan untuk mendapatkan keunggulan komparatif dari satu komoditas agar petani mendapat add value dari hasil usahanya.

“Seperti bawang merah, yang sudah kita ekspor, jagung, juga beras, jadi semua harus fokus, seperti bawang putih, bekerja sama dengan BUMN, kita kembangkan di Sembalun, Nusa Tenggara Barat, dan di Banyuwangi. Baru-baru ini sudah panen, saat sekarang ini, kita mulai memasuki era digital, jaringan dibangun hingga Gapoktan dan Poktan yang dikoordinir penyuluh dan dinas-dinas di propinsi hingga kabupaten dan kota,” terangnya.

Karena itu, jelas Amran, bila ada info kenaikan harga atau kekurangan pasokan di satu wilayah, dapat diketahui hanya hitungan jam. Ini akan diselesaikan, lewat email dan mobile saja sudah cukup.

“Barang kebutuhan segera didistribusikan, jadi sekarang, semua diupayakan dengan cepat dan tepat,” pungkasnya.

Recent Posts

Kesamaan Pesan Puan dan Prabowo di Forum G20 Jadi Orkestrasi Komitmen RI Perangi Kelaparan

MONITOR, Jakarta - Isu kemiskinan dan kelaparan menjadi isu yang sama-sama diserukan oleh Ketua DPR…

12 menit yang lalu

Komisi VII DPR Soroti Digitalisasi Hingga Harga Transportasi ke Tempat Wisata

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo meminta Pemerintah untuk…

30 menit yang lalu

Keterbukaan Informasi Publik Elemen Penting dalam Penegakan Hukum

MONITOR, Jakarta - Keterbukaan informasi publik menjadi elemen penting dalam penyelenggaraan pemerintahan demokratis. Keterbukaan informasi…

2 jam yang lalu

Jasa Marga Raih Dua Penghargaan pada Ajang Indonesia Most Trusted Companies Award 2024

MONITOR, Jakarta – PT Jasa Marga (Persero) Tbk. kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih dua…

3 jam yang lalu

Aktivis Cium Aroma Politis Pada Pemanggilan Suami Airin dan Ketua DPRD Banten oleh Kejati

MONITOR, Jakarta - Dipanggilnya Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan dan Fahmi hakim ketua DPRD Provinsi…

4 jam yang lalu

Survei: Elektabilitas Atang-Annida Salip Dedie-Jenal di Pilkada Kota Bogor

MONITOR, Jakarta - Pemilih muda diperkirakan akan memainkan peran penting dalam menentukan hasil Pemilihan Kepala…

4 jam yang lalu