SULAWESI

PDIP : Tudingan kepada Prof Nurdin Abdullah adalah Strategi Murahan

MONITOR, Makassar – Menjelang pemilihan Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selatan yang tinggal menghitung beberapa minggu lagi, serangan demi serangan terus dilakukan rival paslon nomor urut 3 Nurdin Abdullah – Andi Sudirman Sulaiman (Prof-Andalan), Jumat (11/5/2018).

Sekelompok oknum tak bertanggung jawab terus memainkan isu pembohong perihal perusahaan smelter di Bantaeng.

Meski telah melakukan klarifikasi atas tudingan “pembohongan” dilakukan oleh sosok yang terkenal ramah, anti-korupsi dan anti- dinasti ini tetap saja masih ada kelompok dengan sengaja membesar-besarkan isu ini.

Kasus perusahaan smelter yang kini tertunda dijadikan bahan pelintiran oleh lawan politik Prof Andalan. Prof Nurdin Abdullah berulang kali menyampaikan bahwa Tidak ada kebohongan dalam kasus Smelter. Yang terjadi hanyalah penundaan karena adanya kendala teknis. Hal ini sudah dijelaskan oleh pihak perusahaan dan mereka telah meminta maaf atas penundaan ini.

Sementara itu, Husain Djunaid Wakil Sekretaris DPD PDI Perjuangan propinsi Sulawesi Selatan melihat hal ini berpendapat bahwa, masyarakat harus pandai dalam melihat wacana yang dilemparkan orang tak bertanggung jawab,” ungkapnya.

Wakil Sekretaris PDIP Sulsel Husein Djunaid

Industri smelter adalah sebuah
Kinerja Prof Andalan dalam memikirkan nasib lapangan kerja masyarakatnya dan harus dinilai sebagai usaha dalam meningkatkan kesejahteraan,

“Perusahaan smelter yang akan menyerap ratusan tenaga kerja lokal dan akan menambah pendapatan asli daerah, menjadi cambukan bagi lawan politiknya sehingga seharusnya diberikan dukungan untuk segera dilanjutkan malah dituding sebagai sesuatu yang bohong” lanjut Uceng sapaan akrabnya

Diketahui, industri Smelter ini tidak menggunakan uang negara, seratus persen investasinya adalah bersumber dari uang swasta.

“Sudah banyak isu beredar dimasyarakat tentang Prof. Andalan yang dituduh pembohong, padahal itu isu murahan yang dimainkan mereka karena melihat tingkat elektabilitas Prof Andalan sudah tak bisa tersaingi,” jelas Uceng

“Saya yakin masyarakat tahu betul mana yang hanya ingin menjelek-jelekkan Prof, tapi itu bukan masalah selama kerja nyata terus dilakukan karena masyarakat butuh pembuktian dan Prof. Andalan sudah membuktikannya selama 10 tahun belakangan ini,” tutupnya.

Recent Posts

Wujud Kepedulian Sosial, JTT Berikan Bantuan Sarana Pendidikan di Awal Tahun Ajaran Baru

MONITOR, Bekasi - Sebagai wujud komitmen terhadap kepedulian sosial perusahaan, PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT)…

36 menit yang lalu

Calon Siswa Madrasah Ibtidaiyah Bercita-cita Jadi Presiden

MONITOR, Jakarta - Seorang anak berusia enam tahun bernama Syahrul mencuri perhatian Menteri Agama Nasaruddin…

1 jam yang lalu

Kemenperin Klaim Desain Kemasan Berperan Penting Angkat Daya Saing Produk IKM

MONITOR, Jakarta - Fungsi kemasan tak sekadar menjadi pemanis atau pelindung bagi sebuah produk, tetapi…

3 jam yang lalu

DPR Berperan Batalkan Program Rumah Subsidi 18 Meter Persegi yang Tak Manusiawi

MONITOR, Jakarta - Kementrian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) akhirnya membatalkan usulan soal wacana pengecilan…

4 jam yang lalu

PT JMTO Raih Prestasi di Turnamen Tenis Meja Direktorat Operasi Jasa Marga 2025

MONITOR, Jakarta - Dalam rangka mempererat sinergi dan semangat sportivitas antarunit kerja, Direktorat Operasi PT…

4 jam yang lalu

PB IKA-PMII Priode 2025-2030 Resmi Dikukuhkan, Ini Susunanya!

MONITOR, Jakarta - Pengurus Besar Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA-PMII) priode…

5 jam yang lalu