Selasa, 16 April, 2024

Komentar Cak Imin soal Perang Tagar Jelang Pilpres

MONITOR, Jakarta – Belakangan publik tengah dihebohkan oleh seruan tagar #2019GantiPresiden yang notabene dari kubu oposisi. Tak hanya itu, kubu incumbent ikut memunculkan seruan #DiaSibukKerja. Imbasnya, perang tagar ini memantik sedikit gesekan terkait dukungan pada suatu kesempatan di acara Car Free Day (CFD) di kawasan Thamrin berapa waktu lalu.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menilai bahwa perang tagar merupakan suatu bentuk aspirasi sehingga menurutnya hal itu tidak menodai demokrasi dan harus dihormati.

“Ya inspirasi, jadi biarkan aspirasi itu tidak menodai siapapun. Begitu juga yang ingin mempertahankan pak Jokowi seperti saya juga harus dihormati, yang ingin ganti presiden juga harus dihormati,” kata Cak Imin di Senayan, Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (6/5).

Dengan begitu, ia tidak terlalu mempermasalahkan terkait perang tagar tersebut, menurutnya dengan saling bernyanyi serta meledek dengan lagu-lagu dan pantun lebih baik sebab hal itu jauh dari unsur saling menyakiti antar sesama pendukung.

- Advertisement -

“Kalo perlu saling bernyanyi, saling meledek dengan lagu dan pantun, tidak usah saling menyakit,” tukasnya.

Meski begitu, Cak Imin juga sangat menyesalkan atas kejadian yang terjadi pada saat CFD sepekan lalu karena sempat terjadi adanya gesekan dan bullying terhadap suatu kelompok kepada kelompok lain. Kata dia, CFD ruang bebas tidak perlu sentimen.

“Ya itu yang kita sesalkan ya. Saya sangat setuju CFD menjadi sarana happy. Kalo toh berpolitik, berpolitik lah yang happy saja, tidak ada semacam sentimen. Karna pada dasarnya CFD itu cair ya. Tidak mudah memanfaatkan karena orang disitu happy-happy,” ujarnya.

Untuk itu, Wakil Ketua MPR ini mengimbau agar kedepannya apapun yang terjadi pada saat CFD entah itu mengenai kampanye atau agenda politik untuk sama-sama saling menjaga kerukunan yang ada walaupun bersebrangan pandangan.

“Ya CFD harus dijaga. Boleh saja kampanye, tapi berhentuk kampanye yang menenangkan. Yang tidak terasa indikasi menyakiti dan jangan bawa atribut,” tandasnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER