NASIONAL

Muncul Larangan Pakai Baju #2019 Ganti Presiden, ACTA : Awas Itu Upaya Penggembosan

MONITOR, Jakarta- Ketua Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) Habiburrokhman menuding adanya upaya penggembosan terhadap Gerakan #2019GantiPresiden demi memuluskan Presiden Jokowi dua periode.

“Memang ada upaya penggembosan secara sistematis atas gerakan ini. Ada beberapa indikasinya,” ujarnya disela-sela Deklarasi Relawan #2019GantiPresiden di Taman Aspirasi, Monas, Jakarta Pusat, Minggu (6/5/).

Indikasi yang dimaksud, kata dia, munculnya larangan mengenakan kaos bertuliskan #2019GantiPresiden, sehingga warga yang melintas di Jalan MH Thamrin menuju Monas, ditegur aparat kepolisian hanya gara-gara di jalan protokol itu sedang diselenggarakan car free day (CFD).

“Padahal mereka hanya melintas, masa ditegur begitu, sementara deklarasi kita lakukan di luar tempat CFD,” tegas politisi Partai Gerindra itu.

Indikasi lain adalah lokasi penyelenggaraan deklarasi Relawan #2019GantiPresiden yang bergeser sampai dua kali. Semula di Patung Arjuna Wiwaha Indosat, namun oleh polisi dilarang dan disarankan diselenggarakan di Taman Aspirasi Jalan Medan Merdeka Barat, namum saat panitia ke sana, ternyata Taman Aspirasi sedang dugunakan untuk dua acara kebaktian.

Tak cukup sampai di situ, kata Habiburrokhman, ia juga mendapat laporan tentang adanya intimidasi terhadap warganet yang secara intensif mempopulerkan tagar #2019GantiPresiden, dan juga provokasi.

“Wagub DKI Sandiaga Uno pun tiba-tiba mengeluarkan pernyataan agar CFD tidak digunakan untuk kegiatan politik. Padahal gerakan #2019GantiPresiden merupakan gerakan massa, bukan gerakan politik karena kami tidak membawa-bawa partai atau calon presiden yang mana pun,” tegasnya.

Ia mengingatkan bahwa gerakan #2019GantiPresiden merupakan bentuk aspirasi masyarakat yang dilindungi oleh pasal 28E ayat (2) dan (3) UUD 1945 dimana ayat (2) menyatakan, Setiap orang berhak untuk berkumpul dan bersyarikat. Sementara ayat (3) menyatakan, setiap warga negara berhak untuk menyatakan pendapat.

“Karena itu, kalau ada masyarakat yang merasa diintimidasi karena mengenakan kaos bertagar #2019GantiPresiden, atau diintimidasi karena menjadi relawan gerakan ini, laporkan ke ACTA, nanti kami advokasi,” tegasnya.

Habiburokhman juga mengatakan bahwa ia akan menemui Gubernur Anies Baswedan dan Wagub Sandiaga Uno agar jangan ikut terprovokasi para pendukung Presiden Jokowi, sehingga ada kesan kalau pengenaan kaos bertagar #2019GantiPresiden merupakan gerakan politik, karena ini murni gerakan massa yang kecewa pada kepemimpinan Jokowi yang jauh dari harapan.

Recent Posts

Anak Muda Kunci Masa Depan Pertanian, Mentan Amran: Inovasi dan Teknologi Jadi Magnet Regenerasi

MONITOR, Bogor – Anak muda bukan lagi penonton dalam pembangunan pertanian nasional. Di tangan generasi…

30 menit yang lalu

Kasus Raya Sukabumi, NasDem Singgung Soal Kesehatan Sosial

MONITOR, Jakarta - Kasus yang menimpa Raya, balita dari Sukabumi, menjadi peringatan bersama untuk memperhatikan kesehatan…

44 menit yang lalu

Dukung GIIAS Surabaya 2025, Kemenperin: Jatim Sumbang 9,7 Persen Penjualan Otomotif

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian berkomitmen menjaga ekosistem industri otomotif nasional agar tetap tangguh di…

44 menit yang lalu

Gelar MHQ Internasional bagi Penyandang Disabilitas Netra di Jakarta

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) untuk pertama kalinya akan menggelar Musabaqah Hifzil Qur’an (MHQ)…

2 jam yang lalu

Anggaran Kesehatan Harus Jadi Solusi Adil Semua Pihak, Bukan Hanya Angka di APBN

MONITOR, Jakarta - Politisi Fraksi PKS sekaligus Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani menegaskan…

3 jam yang lalu

Menteri Maman Yakini Program 3 Juta Rumah Jadi Mesin Pertumbuhan UMKM

MONITOR, Bekasi - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyatakan dukungan penuh…

3 jam yang lalu