MEGAPOLITAN

Warga Pulau Pari Kepulauan Seribu Gelar Demo di Balaikota

MONITOR, Jakarta – Dibawah guyuran hujan, ratusan warga Pulau Pari, Kepualauan Seribu berbondong-bondong mendatangi Kantor Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta di Balaikota Jakarta Pusat. Rabu (25/4).

Mereka datang dengan membawa spanduk dan puluhan pamflet yang isinya meminta Anies Baswedan sebagai Gubernur Jakarta bisa menyelesaikan sengketa lahan yang saat ini mereka tempati.

“Kami meminta Pak Anies segera menindaklanjuti Laporan Hasil Akhir Pemeriksaan (LAHP) Ombusman atas lahan di Pulau Pari yang akan direbut pihak investor dengan dalih pengembangan pariwisata,”teriak Kodinator Aksi, Buyung, Rabu, (25/4).

Buyung  juga meminta Anies menemui mereka bahkan mengancam tidak akan sampai disini dalam menggelar aksi.

“Kami akan tetap bertahan disini sampai Pak Anies mau menemui kami, sampai pihak kepolisian membubarkan kami,”tegas Buyung.

“Kalau aspirasi kami tak didengar kami akan terus demo. Bila perlu samapai 30 hari kedepan,”ancam Buyung.

Warga Pulau Pari berharap agar Anies mau berkunjung agar melihat langsung keadaan di lokasi. Lebih lanjut Buyung menduga Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno lebih memihak kepada investor.

“Kalau saya melihat Pak Sandi agak condong berpihak terhadap investor ketimbang rakyat,” tandasnya.

Warga Pulau Pari juga mengingatkan kepada Anies dan Sandi untuk menuntaskan janji kampanyenya. Buyung menyebut pada masa kampanye Sandi pernah berjanji menyelesaikan sengketa lahan di pulau yang dihuni 1.300 jiwa itu.

Sekedar diketahui, Ombudsman Republik Indonesia menyatakan terjadi maladministrasi dalam penerbitan Sertifikat Hak Milik (SHM) dan Hak Guna Bangunan (HGB) tanah di Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Ombudsman dalam laporan akhir hasil pemeriksaan (LAHP), menilai penerbitan SHM oleh Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Utara telah menyimpang dari prosedur.

Diketahui, warga Pulau Pari melaporkan dugaan penyalahgunaan wewenang Kantor Pertanahan Jakarta Utara dalam menerbitkan SHM dan sertifikat HGB kepada PT Bumi Pari Asri.

Sengketa lahan di Pulau Pari bermula saat PT Bumi Pari Asri mengklaim memiliki SHM kepada warga pada 2014 lalu. Sengketa tersebut sebenarnya sudah terjadi sejak 1991. Perusahaan itu mengklaim 90 persen lahan di Pulau Pari adalah miliknya.

Recent Posts

Pemerintah Sedia Bus Shalawat Gratis Antar Jemaah 24 Jam Nonstop Selama di Kota Suci

MONITOR, Jakarta - Pemerintah melalui Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyediakan layanan bus…

59 menit yang lalu

Kirab Waisak Potret Perjalanan Spiritual Sejati Umat Buddha

MONITOR, Magelang - Perayaan Tri Suci Waisak 2569 BE Tahun 2025 di Candi Borobudur, Magelang,…

4 jam yang lalu

Satgas TMMD Kodim 1710/Mimika Edukasi Masyarakat tentang Kesehatan dan Pencegahan Stunting

MONITOR, Timika - Masyarakat Kampung Pigapu tampak begitu antusias mengikuti penyuluhan kesehatan di depan Gereja…

5 jam yang lalu

PPIH Beri Tips Anti Nyasar Gunakan Bus Shalawat Selama di Makkah

MONITOR, Jakarta - Pemerintah Indonesia menyediakan fasilitas bus shalawat yang beroperasi 24 jam untuk mengantar…

7 jam yang lalu

Waisak 2025, Menag Ajak Umat Buddha Teladani Siddhartha Gautama

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar mengajak umat Buddha untuk meneladani laku spiritual…

7 jam yang lalu

Kemenag Lepas Keberangkatan Kloter Perdana Jemaah Haji Khusus 1446 H

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) melepas keberangkatan kelompok terbang (kloter) perdana jemaah haji khusus…

8 jam yang lalu