MONITOR, Jakarta – Berdasarkan hasil survei bakal capres 2019 yang dilakukan Litbang Kompas beberapa waktu lalu menujukan elektabilitas Ketum Gerindra Prabowo Subianto kian merosot.
Menanggapi itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menilai hasil survei tersebut tak wajar. Dirinya mengimbau agar lembaga-lembaga survei lebih transparan saat melaksanakan survei.
“Ya kalau menurut apa yang kita dapat menurut hasil survei internal yang juga kita nggak rilis, apa yang disampaikan hasil survei itu menurut kami kurang wajar juga gitu lho. Kami kan juga cek dari hari ke hari karena kami pengen jadi pemenang pemilu kan,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/4).
Ia kemudian mengimbau agar lembaga-lembaga survei lebih transparan saat melaksanakan survei. “Soal elektabilitas ini memang harus kita imbau, ini kan lembaga survei yang kemarin menyatakan Pak Prabowo elektabilitasnya turun. Yang kita himbau supaya lebih terbuka lah dalam metode survei dan lain-lain,” ujar Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR tersebut.
“Apa yang dilakukan Pak Prabowo, apa yang dilakukan oleh partai, kita juga punya survei. Oleh karena itu, kita imbau supaya lembaga survei ya lebih transparan dengan metode yang mungkin lebih terbuka,” sambungnya.
Meski begitu, ia menyebut partainya akan meminta Prabowo agar kembali menaikkan elektabilitasnya di masyarakat.
“Nah kalau kemudian ada survei yang mengatakan elektabilitasnya turun, ya kita bisa saja nanti minta Pak Prabowo supaya elektabilitas naik, supaya rakyat puas,” bebernya.
Sebagai informasi, survei tersebut dilakukan pada 21 Maret-1 April 2018. Survei dilakukan kepada 1.200 responden secara periodik. Populasi survei adalah warga Indonesia berusia di atas 17 tahun. Responden dipilih secara acak bertingkat di 32 provinsi dan jumlahnya ditentukan secara proporsional. Tingkat kepercayaan survei ini 95 persen dengan margin of error plus-minus 2,8 persen.
Pada hasil survei tersebut, elektabilitas Jokowi sebesar 55,9 persen, sedangkan Prabowo hanya sebesar 14,1 persen, dan Gatot tinggal 1,8 persen. Perolehan angka Jokowi meningkat dibanding survei 6 bulan lalu yang berada di angka 46,3%. Sedangkan elektabilitas Prabowo menurun cukup banyak.