Categories: GAYA HIDUPTIPS

Sembilan Cara Jitu Hindarkan Anak dari Konten Negatif Gawai

MONITOR, Jakarta– Pada era digital yang serba internet saat ini menjadi salah satu kekhawatiran orang tua. Kenapa tidak, hanya dengan gawai di tangan, seorang anak dapat dengan bebas mengakses berbagai informasi di dunia internet. Kalau informasi itu positif dan bisa mendukung tumbuh kembang anak, hal itu tidak masalah. Tetap bagaimana jika sebaliknya kalau informasi yang diakses anak itu berbau negatif, seperti pornografi, kekerasan, narkoba, atan sejenisnya.

Melarang anak memakai gawai rasanya tidak mungkin, apalagi menjauhkannya. Walau bagaimanapun, anak membutuhkan gawai untuk kegiatan sekolah, menambah ilmu dan wawasan dan bergaul.

Untuk meminimalisir dampak negatif gawai, pegiat perlindungan anak dari SEJIWA, Diena Haryana, memberikan tips-tips bagi orang tua.

SEJIWA adalah sebuah organisasi nirlaba yang berupaya mendorong perlindungan anak di Indonesia, khususnya dalam mencegah dan mengatasi isu-isu kekerasan terhadap anak, baik di dunia nyata maupun di dunia online.


Pegiat perlindungan anak dari SEJIWA, Diena Haryana


Berikut ini 9 tips cara jitu hindarkan anak dari konten negatif gawai, yaitu

1. Jangan berikan gawai tapi katakanlah “aku pinjamkan smartphone ini padamu dengan rentetan kesepakatan. Kalau ada hal- hal negatif, smartphone ini aku ambil”. Jadi kalau anak membuka berbagai konten negatif, orang tua berhak mengambil gawai dari anak.

2. Jangan ragu untuk menetapkan aturan, bahwa pukul 18.00- 21.00 adalah waktu tanpa gawai. Gunakan waktu sebagai waktu bagi keluarga untuk berkumpul, berbincang-bincang, bermain dan belajar.

3. Terapkan aturan, bahwa penggunaan gawai harus di luar kamar dan sebisa mungkin dihadapan orang tua. Larang penggunaan gawai di kamar tidur.

4. Saat menggunakan laptop, usahakan agar posisikan layar terlihat oleh semua orang di rumah.

5. Bila di rumah ada wifi, terapkan aturan, bahwa wifi hanya dinyalakan saat ada orang yang dewasa yang mengawasi.Harus ada konsistensi dari kesepakatan itu.

6. Ketika membeli gawai, minta bantuan petugas toko untuk memasang parental control yang mencakup situs-situs yang diblokir dan timer pemakaian gawai.

7. Sering- seringlah  memeriksa histori atau sejarah penelusuran di gawai. Tegaskan pada anak, bahwa  orang tua berhak menentukan hal itu karena gawai itu milik orang tua dan anak hanya meminjamnya.

8. Selalu buka keran komunikasi dan tidak menuduh anak. Bila anak meminta sesuatu, gali informasi apa yang dia mau. Belum tentu apa yang dia mau buruk. Orang tua harus tegas tetapi santun. Bila begini, akan menyenangkan untuk anak.

9. Terapkan aturan pemakaian gawai maksimum hanya 4 jam 17 menit. Tidak harus sekaligus, tapi bisa dicicil di waktu-waktu tertentu. Misalnya setengah jam di pagi hari, satu jam di sore hari, dan seterusnya. 

Recent Posts

Haji 2025 Sukses, Menag Apresiasi Totalitas Para Petugas

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar secara resmi menutup operasional penyelenggaraan ibadah haji 1446…

1 menit yang lalu

Parade Bastille Day 2025, Simbol Kemitraan Strategis Militer Indonesia dan Prancis

MONITOR, Jakarta - Derap langkah tegap diiringi irama langkah yang kompak dan penuh semangat, pasukan…

9 jam yang lalu

Uni Eropa Permudah Visa Bagi WNI, DPR Dorong Orkestrasi RI Manfaatkan Momentum Borderless

MONITOR, Jakarta - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera menyambut…

10 jam yang lalu

Menteri PU Tinjau Sekolah Rakyat di NTB, Tahap Kedua Dimulai September 2025

MONITOR, NTB - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo meninjau secara langsung digunakannya Sekolah Rakyat…

12 jam yang lalu

Puan Soal Kasus Beras Oplosan, Rakyat Jangan Jadi Korban Pasar yang Tidak Jujur!

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti kasus praktik pengoplosan beras yang ditemukan…

12 jam yang lalu

DPR Nilai Keanggotaan RI di BRICS Dapat Dimanfaatkan untuk Siasati Tekanan Tarif Impor AS

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Charles Meikyansah menyambut baik bergabungnya Indonesia ke…

14 jam yang lalu