Kawasan Pantai Selatan Kebumen Siap Amankan Pasokan Cabai Hingga Lebaran

MONITOR Kebumen – Hari besar keagamaan nasional,utamanya perayaan Idul Fitri identik dengan kenaikan kebutuhan bahan pangan. Karena itu, perlu dilakukan upaya stabilisasi harga dan pasokan.

“Selama bulan Ramadhan sampai Idul Fitri harga pangan seperti cabai dan sayur-sayuran lainya pasti naik. Mulai sekarang harus diantisipasi karena ini celah bisnis,” ungkap Taat Budiarto, petani champion cabai asal kebumen yang juga ketua kelompok tani guyup rukun, di Kebumen, Jumat (13/4/2018).

Taat mengungkapkan untuk menjamin pasokan selama bulan Ramadhan nanti, dengan memanfaatkan lahan pasir di pantai selatan kebumen yakni disulap menjadi lahan budidaya yang produktif. Tidak hanya cabai, semangka dan jagung ditumpang sarikan.

“Substitusi margin keuntungan cukup tinggi. Dengan irigasi model infus, tanam diluar musimpun kami siap,” sebutnya.

“Untuk Idul Fitri nanti, kami sudah siapkan pertanaman lebih dari 100 ha aneka cabai di tiga kecamatan sentra, yaitu mirit, ambal dan bulusantren,” tambah Taat.

Kepala Sub Direktorat Aneka Cabai dan Sayuran Buah, Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanin (Kementan), Agung Sunusi mengungkapkan pemanfaatan lahan ini hal yang luar biasa. Lahan berpasir mampu disulap menjadi lahan produktif yang menghasilkan aneka cabai dan sayur-sayuran lainnya.

“Patut dicontoh daerah lain. Tidak hanya lahan pasir, lahan tidur lainya pun harus dioptimalkan,” tegasnya.

Agung menegaskan pemerintah siap memfasilitasi pengembangan kawasan budidaya komoditas hortikultura khususnya cabai. Untuk itu, ia meminta agar jangan hanya terpaku pada lahan yang ada.

“Kalau semua petani bisa merubah pola pikir seperti ini, aman cabai nasional kita. Apalagi posisi kebumen strategis, ke Jawa barat atau ke Jogja dekat. Itu pasar yang harus bisa digarap,” tuturnya.

Sugeng Riyanto, petugas penyuluh pertanian Kabupaten Kebumen mengatakan sebenarnya potensi kawasan yang bisa dikembangkan di pantai selatan kebumen ini mencapai 250 ha. Namun sebagian besar masih belum optimal dimanfaatkan, karena lahan pasir.

“Kami terus berusaha membina petani dikawasan ini untuk mengoptimalkan lahan pasir menjadi lahan pertanian yang produktif. Bahkan bisa menjadi kawasan pertanian terpadu,” katanya.

Recent Posts

Ketua Umum Dharma Pertiwi Gelar Halal Bihalal Bersama Pengurus Pusat, Yayasan dan Karyawan

MONITOR, Jakarta - Ny. Evi Agus Subiyanto selaku Ketua Umum Dharma Pertiwi dan Ketua Umum…

21 menit yang lalu

Itjen Kemenag Lakukan Pengawasan Madrasah Ramah Anak dan Audit BOS

MONITOR, Jakarta - Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama akan melakukan evaluasi madrasah ramah anak dan…

1 jam yang lalu

Kenalkan Budaya dan Komoditas Pertanian Banyuwangi, PUPR Tuntaskan Penataan Kawasan Agrowisata Tamansuruh

MONITOR, Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan penataan kawasan Agrowisata…

2 jam yang lalu

Komisi III DPR Minta Kepolisian dan Kejaksaan Moratorium Pemidanaan Pengguna Narkoba

MONITOR, Jakarta - Komisi III DPR meminta Kepolisian dan Kejaksaan melakukan moratorium terhadap pemidanaan pengguna narkoba.…

2 jam yang lalu

Diramaikan 30.000 Pengunjung, Erick Thohir Dukung Pengembangan UMKM daerah lewat Karya Nyata Fest Vol.6 Pekanbaru

MONITOR, Pekanbaru - Menteri BUMN Erick Thohir terus membuktikan dukungannya dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil,…

2 jam yang lalu

Presiden Jokowi Gelar Ratas Terkait World Water Forum ke-10

MONITOR, Jakarta - Presiden Joko Widodo bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju menggelar rapat terbatas…

4 jam yang lalu