MONITOR, Jakarta – Imbas pengetatan tarif impor yang diberlakukan Amerika Serikat dinilai mulai terasa sejak dua bulan terakhir.
Hal itu terlihat dari perubahan sentimen harga di dunia, seperti menguatnya nilai tukar dollar hingga naik tajamnya harga minyak mentah.
"Indikasi ini sudah terlihat sejak 2 bulan lalu dimana lebih kurs dollar menguat tajam dan harga minyak mentah dunia naik tajam dari 48 dollar menjadi 65 dollar," kata Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Tohir saat dihubungi MONITOR, Minggu (25/3).
Ia menyarankan agar tim ekonomi pemerintahan Presiden Jokowi agar melakukan upaya antisipasi terhadap kondisi ekonomi global yang kian tertekan, karena akan sangat berdampak pada asumsi anggaran negara.
"Segera lakukan antisipasi terhadap langkah- langkah tersebut, misalnya perkuat export yang berbasiskan lokal," ujar politikus PAN itu.
"Jaga kurs rupiah dalam koridor yang tetap aman, dan mengurangi produk impor, bila perlu naikkan tarif impor produk tertentu seperti baja, karet jadi dan produk lainnya," pungkas dia.
MONITOR, Jakarta - Sebanyak 33 jemaah haji dalam jajaran Kemenag Aceh Besar di peusijuek (tepung…
MONITOR, Jakarta - Tim Komisi III DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Reses guna meninjau kinerja…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus berupaya untuk meningkatkan daya saing industri manufaktur yang menerapkan…
MONITOR, Jakarta - Kasdim 1710/Mimika, Mayor Inf Abdul Munir memberikan materi tentang Etika dan Integritas…
MONITOR, Jakarta - Lembaga Studi Anti Korupsi (LSAK) meminta KPK untuk tidak main-main terkait tindak…
MONITOR, Jakarta - Santri identik dengan penguasaan ilmu agama. Kemenag berharap santri lebih aktif dalam…