Categories: BERITAINTERNASIONAL

Anggota Komisi I Serukan Penghentian Pembantaian Sipil di Ghouta

MONITOR, Jakarta – Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta, meminta agar Indonesia mendesak dunia Internasional untuk segera turun tangan menghentikan pembantaian warga sipil di Ghouta. Hal ini terkait serangan militer Suriah ke Ghouta timur dalam beberapa hari terakhir yang menurut sumber BBC telah menelan korban jiwa 520 dengan 121 di antaranya adalah anak-anak, serta menyebabkan 393 ribu orang terkepung dan terjebak di antara bunker dan runtuhan bangunan.

"Situasi yang kami cermati dari pemberitaan berbagai media dalam beberapa hari ini atas situasi Ghouta sungguh sangat memprihatinkan. Tindakan pasukan Rezim Assad ini sungguh gila dan biadab.  Ini semakin menambah kelam daftar tragedi kemanusiaan di Suriah. Dan hal ini dapat membawa Suriah kepada kehancuran total. Kami berharap PBB lakukan langkah nyata mengeluarkan resolusi berlakukan gencatan senjata," jelas Sukamta dalam keterangan tertulis, Senin (26/2).

Berbagai pihak perlu segera bersikap atas apa yang terjadi di Ghouta hari ini. Sebagaimana telah dilakukan untuk membantu Rohingya, ummat Islam dan juga Ormas Islam di Indonesia perlu secara bersama-sama memberikan bantuan untuk kaum muslimin di Suriah dan khususnya di Ghauta.

Secara lebih luas Sukamta yang juga Sekretaris Fraksi PKS DPR RI menyatakan PBB dan juga negara-negara adidaya seharusnya merasa malu atas konflik berkepanjangan di Suriah yang dimulai sejak Maret 2011. Kekuatan dan otoritas yang dimiliki tidak mampu diperankan dengan baik untuk menghentikan konflik atas nama kemanusiaan.

"Jika dihitung, sudah 7 tahun tragedi kemanusiaan terjadi di Suriah. PBB semestinya mampu menekan AS dan Rusia untuk membantu mendinginkan suasana. PBB selama ini terkesan tidak berdaya terhadap kedua negara besar ini yang terlihat ikut memperkeruh konflik dengan berada di belakang faksi-faksi yang bertikai," jelas Sukamta.

Lebih lanjut Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri (BPPLN) DPP PKS ini berharap Pemerintah Indonesia dapat proaktif membantu menyelesaikan konflik di Suriah dengan ikut melakukan mediasi faksi-faksi yang bertikai.

"Indonesia punya posisi yang dihormati dan didengar di kalangan negara-negara Islam. Posisi ini perlu diperankan untuk mendorong proses perundingan damai antar faksi yang bertikai. Saya kira ini hal yang layak untuk dicoba, siapa tahu lewat Indonesia konflik yang berkepanjangan ini dapat didamaikan," harap Anggota DPR asal Yogyakarta ini.

Recent Posts

Larangan Toko Kelontong Beroperasi 24 Jam Bentuk Diskriminasi terhadap Pelaku Usaha Kecil

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menegaskan larangan agar toko kelontong…

7 menit yang lalu

Siswa MTsN 1 Pati Raih Medali Emas dan Perak Olimpiade Matematika Internasional di Thailand

MONITOR, Jakarta - Tiga siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Pati memboyong dua medali emas…

38 menit yang lalu

BNI Investor Daily Summit 2023, Ini Pesan Presiden Jokowi

MONITOR, Jakarta - Presiden Joko Widodo berpendapat kerja sama tim menjadi hal krusial dalam menjaga…

54 menit yang lalu

Menag Minta Haji 2024 Jadi yang Terbaik Sepanjang Kepemimpinan Presiden Jokowi

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta jajaran Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah…

2 jam yang lalu

KA Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

MONITOR, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan mengoperasikan KA Lodaya relasi Bandung –…

4 jam yang lalu

Menag Hadiri Halalbihalal PBNU Bersama Anggota Keluarga NU

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menghadiri Halalbihalal yang digelar Pengurus Besar…

11 jam yang lalu