MONITOR, Jakarta – Belakangan ini marak terjadi kasus kekerasan dan pembunuhan terhadap sejumlah tokoh agama serta simbol-simbol keagamaan di sejumlah daerah. Hal ini meresahkan para pemuka agama, utamanya Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Waketum MUI Zainut Tauhid Saadi menegaskan, kasus diatas harus segera ditangani oleh aparat keamanan serta badan intelijen negara. Jika tidak, kata dia, maka kejadian tersebut akan menimbulkan prasangka-prasangka yang menyesatkan bahkan memunculkan gejolak kekacauan di masyarakat.
"Kami menengarai ada pihak-pihak yang ingin membuat suasana ketakutan, saling curiga dan ketegangan dalam kehidupan bermasyarakat," ujar Zainut dalam keterangan pers yang diterima MONITOR, Selasa (20/2).
Bahkan dia menduga, ada segelintir oknum yang sengaja menciptakan kekacauan supaya masyarakat dibuat semakin kacau.
"Kami menduga ada rekayasa jahat yang bertujuan ingin membuat kekacauan dan konflik antar elemen masyarakat dengan memanfaatkan momentum tahun politik," tambahnya.
Untuk mencegah hal itu terulang, MUI mengajak seluruh elemen bangsa untuk lebih meningkatkan kewaspadaan, bersikap tenang, dapat mengendalikan diri, serta tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin mengadu domba dan ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI fraksi PDI Perjuangan Prof Rokhmin Dahuri angkat…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus mendorong pengembangan industri bahan kimia khusus agar dapat mendukung…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Dalam Negeri memberi lampu hijau bagi daerah untuk menggelar kegiatan di…
MONITOR, Jakarta - Jutaan jemaah haji pada Jumat (6/6/2025) berkumpul dan berdiri di Arafah untuk…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum telah menyelesaikan penataan Kawasan Benteng Pendem Ambarawa Tahap I…
MONITOR, Jakarta - Umat Islam merayakan Idul Adha tanggal 10 Zulhijjah, sehari setelah jemaah haji…