MONITOR, Jakarta – Belakangan ini marak terjadi kasus kekerasan dan pembunuhan terhadap sejumlah tokoh agama serta simbol-simbol keagamaan di sejumlah daerah. Hal ini meresahkan para pemuka agama, utamanya Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Waketum MUI Zainut Tauhid Saadi menegaskan, kasus diatas harus segera ditangani oleh aparat keamanan serta badan intelijen negara. Jika tidak, kata dia, maka kejadian tersebut akan menimbulkan prasangka-prasangka yang menyesatkan bahkan memunculkan gejolak kekacauan di masyarakat.
"Kami menengarai ada pihak-pihak yang ingin membuat suasana ketakutan, saling curiga dan ketegangan dalam kehidupan bermasyarakat," ujar Zainut dalam keterangan pers yang diterima MONITOR, Selasa (20/2).
Bahkan dia menduga, ada segelintir oknum yang sengaja menciptakan kekacauan supaya masyarakat dibuat semakin kacau.
"Kami menduga ada rekayasa jahat yang bertujuan ingin membuat kekacauan dan konflik antar elemen masyarakat dengan memanfaatkan momentum tahun politik," tambahnya.
Untuk mencegah hal itu terulang, MUI mengajak seluruh elemen bangsa untuk lebih meningkatkan kewaspadaan, bersikap tenang, dapat mengendalikan diri, serta tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin mengadu domba dan ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
MONITOR, Jakarta - Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (2014-2017) Abdul Djamil mengingatkan seluruh petugas haji…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus berupaya membangkitkan kembali kinerja industri tekstil dan produk tekstil…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama memperpanjang Tahap II pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) Reguler…
MONITOR, Jakarta - Dinamika lingkungan strategis menuntut TNI untuk selalu beradaptasi dan semakin profesional dalam…
MONITOR, Jakarta - Pengamat kebijakan publik dari Spora Communication, Dr. Rizky Fajar Meirawan, menilai capaian…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Gilang Dhielafararez menyoroti maraknya peristiwa kekerasan seksual…