Kamis, 18 April, 2024

PPP Minta Rakyat Teliti Rekam Jejak Paslon Pilkada

MONITOR, Jakarta – Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy mengingatkan kepada masyarakat untuk menelusuri rekam jejak dan memilih pasangan calon (Paslon) kepala daerah yang tidak tercela khususnya dalam kasus korupsi, pidana berat, dan persoalan moralnya pada Pilkada 2018 ini.

"PPP berpesan pilihlah calon yang memiliki rekam jejak tidak tercela dalam kaca mata pemberantasan korupsi, tindak pidana berat maupun persoalan moral," kata Romahurmuziy pada rilisnya di Jakarta, Minggu (7/1).

Persoalan integritas moral dan komitmen mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dinilai sebagai salah satu poin penting yang harus dimiliki calon kepala daerah.

Menurut Romy, hal itu merupakan awal kebaikan seorang dalam memimpin sebuah daerah lima tahun kedepan sehingga dalam kontestasi Pilkada tidak menggunakan politik uang.

- Advertisement -

"Kalau calon menggunakan politik uang untuk mendapatkan suara masyarakat maka dipastikan dalam periode jabatannya akan mencari cara agar uangnya kembali sehingga potensi korupsi ada di depan mata," tegasnya.

Romy mengingatkan bahwa para calon pemimpin yang akan dipilih masyarakat dalam Pilkada, ikut menentukan nasib sebuah daerahnya lima tahun kedepan.
Karena itu ia menilai masyarakat harus mencari tahu rekam jejak seluruh kepala daerah yang akan dimajukan parpol.

"Diharapkan masyarakat memilih atas dasar pengetahuan bukan ketidaktahuan apalagi berdasarkan politik uang yang tidak bertanggung jawab," jelasnya.

Anggota DPR RI Komisi XI ini juga meminta pada masyarakat dan partai politik agar tidak membangun kontestasi pilkada atas dasar ujaran kebencian dan saling menyudutkan antar calon.

Lebih lanjut jelas Romy, yang harus dibangun dalam kontestasi pilkada adalah membangun persaingan yang sehat, sportif, dan jujur sehingga menonjolkan konsepsional memimpin ke depan.

"Pilkada 2017 melibatkan 70% suara masyarakat Indonesia sehingga PPP menghimbau pada masyarakat dan parpol tidak membangun kontestasi Pilkada atas dasar ujaran kebencian dan saling menyudutkan," pungkasnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER