MONITOR, Jakarta – Kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan belum menemukan titik terang. Sejak lima bulan lalu hingga sekarang, kasus ini belum mendapatkan penanganan yang maksimal.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak. Ia menilai lambatnya aparat dalam mengungkap teka-teki kasus Novel ini, karena tidak ada iktikad yang baik untuk menuntaskannya.
"Diduga lebih karena masalah i'tikad baik kepolisian untuk mau menuntaskan kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan," ujar Dahnil dalam siaran persnya, Senin (11/9).
Lebih lanjut, Dahnil menyatakan agar kasus ini terbongkar maka perlu adanya peran langsung dari Presiden Joko Widodo. Dahnil menilai Presiden perlu mendorong dan mengawal secara langsung penuntasan kasus Novel Baswedan melalui pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).
Adapun anggotanya, kata Dahnil, harus beranggotakan individu yang kredibel dan independen. Jika tidak, lanjut Dahnil, maka kasus ini akan serupa dengan kasus-kasus pelanggaran HAM yang tidak kunjung dituntaskan.
"Bagi kami kesediaan dan ketidaksediaan Presiden Joko Widodo membentuk TGPF menjadi batu uji bagi komitmen beliau dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi," tegasnya.
MONITOR, Jakarta – Visi pengembangan pariwisata berkelanjutan yang mengangkat nilai-nilai lokal Indonesia menjadi perhatian besar…
MONITOR, Jakarta - Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember…
MONITOR, Timika - Pasca Aparat Keamanan (Apkam) Gabungan TNI Polri merebut Distrik Homeyo, Kabupaten Intan…
MONITOR, Cirebon - Berbagai tantangan dan persoalan yang dialami bangsa Indonesia dinilai kian mengkhawatirkan dari…
MONITOR, Magelang - Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Suwandi terus berkeliling ke berbagai…
MONITOR, Jakarta - Menjawab kebutuhan terhadap layanan keamanan digital yang terus meningkat di Indonesia, PT…