MONITOR, Jakarta – Penderitaan yang dialami etnis Rohingya di Myanmar menuai kritik, terutama karena di negara tersebut adalah tempat kelahiran peraih nobel perdamaian Aung San Suu Kyi.
Salah satu kritik datang dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), melalui rilis pers, Sabtu (2/9) Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menunjukkan rada geramnya kepada Pemerintah Myanmar yang seolah tutup mata akan penderitaan etnis tersebut.
"Bukankah Anda sendiri telah belasan tahun mengalaminya? Madam Suu Kyi, 18.000 warga Rohingya telah mengungsi ke Bangladesh dalam waktu kurang dari 24 jam. Umumnya mereka adalah perempuan, anak-anak dan orang tua. Anda mungkin bisa menutup mata dan memalingkan wajah dari kabar ini," kata Muhaimin dalam surat terbuka yang ditujukan kepada Aung San Suu Kyi.
Untuk diketahui, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi direncanakan bertemu Suu Kyi dan pejabat militer Myanmar guna membahas krisis kemanusiaan tersebut. Menurut pemberitaan, Retno dijadwalkan terbang ke Myanmar Senin (4/8).
MONITOR, Jakarta - Pelatih tim U-23 Indonesia, Shin Tae-yong, optimistis anak asuhnya mampu meredam Uzbekistan,…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, minta Pemerintah segera mencabut izin usaha…
MONITOR, Jakarta - Dalam rentang waktu lima bulan belakangan, omset penjualan online produk minuman milik…
MONITOR, Pekanbaru - Menteri BUMN, Erick Thohir secara konsisten mengambil langkah untuk memberdayakan UMKM lokal…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menegaskan larangan agar toko kelontong…
MONITOR, Jakarta - Tiga siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Pati memboyong dua medali emas…