Categories: EKONOMIKEUANGAN

Kata Sri Mulyani soal Investasi SDM, Infrastuktur, dan Daya Saing Bangsa

MONITOR, Jakarta – Saat menjadi pembicara dalam diskusi panel dengan tema "State of The World 2017 : Opportunities and Risks for Indonesia" dalam rangkaian acara Konvensi Indonesia Diaspora 2017 bertempat di Main Hall The Kasablanka Kota Kasablanka, Jakarta pada Sabtu (01/07), Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berbicara soal pentingnya investasi Sumber Daya Manusia (SDM) suatu bangsa.

Menkeu menyampaikan, salah satu kunci sukses Indonesia didalam menghadapi faktor eksternal global yang dapat menghambat perekonomian Indonesia sebagai suatu negara yang berkembang cepat adalah investasi di bidang sumber daya manusia. 

"Jadi pendidikan harus baik dan berkualitas, kesehatan harus baik sehingga tidak ada anak Indonesia kalau kita mengatakan dimanapun anda lahir mau di Aceh, di Jawa, mau di Kalimantan, mau di Sulawesi, mau di Papua, dia harus memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan dan kesehatan dengan kualitas yang baik dan sama. Itu yang membuat saya tidak bisa tidur bahwa bagaimana indonesia bisa mewujudkan cita-cita negara kesatuan seperti itu," jelasnya.

Selain investasi di bidang sumber daya manusia, Indonesia juga sedang memperkuat investasi di bidang infrastruktur. Menurut Menkeu, salah satu sumber pembiayaan investasi infrastruktur adalah melalui pajak dari masyarakat.

"Jadi what make me wake, biasanya setiap malam adalah bagaimana anda melakukan tugas konstitusi tapi rakyat tetap percaya bahwa this is good for the country. Bagaimana saya bisa meyakinkan masyarakat bahwa membayar pajak itu memang tidak nyaman tapi itu adalah kepentingan bersama. Bagaimana saya bisa  membangun kepercayaan masyarakat bahwa uang pajak tidak akan dikorupsi dan akan dipakai untuk investasi bagi masyarakat indonesia," tambahnya.

Lebih lanjut Menkeu menjelaskan bahwa meyakinkan dan membangun kepercayaan masyarakat untuk bersama-sama memberikan yang terbaik bagi Indonesia, juga menjadi salah satu alasan dan misinya ketika memutuskan kembali ke Indonesia. 

"Kalau saya bisa dikatakan tadi saya sudah dikeluarkan dari alumni diaspora padahal sebenarnya saya tetap diaspora tapi diaspora Indonesia yang di Indonesia tentu saja. Jadi saya rasa ini adalah yang membuat saya kembali ke indonesia karena saya merasa bahwa indonesia deserved to be served by all the best mind and the best people of Indonesia," pungkasnya.

Recent Posts

Prosesi Peusijuek ASN Kemenag, Tradisi Adat Berangkat Haji di Aceh

MONITOR, Jakarta - Sebanyak 33 jemaah haji dalam jajaran Kemenag Aceh Besar di peusijuek (tepung…

10 menit yang lalu

DPR Tinjau Penanganan Kasus dan Anggaran terhadap Mitra di Lampung

MONITOR, Jakarta - Tim Komisi III DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Reses guna meninjau kinerja…

44 menit yang lalu

BSKJI Kemenperin: Standar Industri Hijau Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus berupaya untuk meningkatkan daya saing industri manufaktur yang menerapkan…

3 jam yang lalu

Kasdim 1710/Mimika Berikan Materi Kepemimpinan Pancasila Kepada Peserta Pelatihan

MONITOR, Jakarta - Kasdim 1710/Mimika, Mayor Inf Abdul Munir memberikan materi tentang Etika dan Integritas…

4 jam yang lalu

LSAK: KPK Jangan Main-main Kasus eks Wamenkumham

MONITOR, Jakarta - Lembaga Studi Anti Korupsi (LSAK) meminta KPK untuk tidak main-main terkait tindak…

5 jam yang lalu

Kemenag akan Fasilitasi Santri Aktif di Dunia Digital

MONITOR, Jakarta - Santri identik dengan penguasaan ilmu agama. Kemenag berharap santri lebih aktif dalam…

6 jam yang lalu