Sabtu, 27 April, 2024

Materi Kedekatan TNI dan Warga Menjadi Point Penting dalam Lomba Jurnalistik

MONITOR, Sleman – Materi yang menunjukkan kedekatan antara TNI dan rakyat menjadi satu dari tiga poin utama yang dinilai dalam lomba karya jurnalistik TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) tahun 2018 yang diselenggarakan oleh TNI Angkatan Darat. Selain itu, banyaknya jumlah TNI yang terlibat dalam kegiatan juga menjadi poin utama yang dinilai dalam lomba tersebut.

“Lomba ini, dibagi menjadi tiga kategori. Yakni untuk media elektronik, media cetak dan online, serta untuk para Dandim dan Dansatgas,” terang Komandan Kodim 0732/Sleman, Letkol Inf Diantoro,S.IP ketika menyampaikan ketentuan lomba kepada sejumlah jurnalis di lokasi TMMD Ke-103, Jumat (12/10/18).

Menurutnya, jika poin penilaian lomba jurnalis pada materi dan objek berita, “Kuantitas berita yang dihasilkan dalam satu periode kegiatan TMMD, menjadi penilaian utama untuk lomba kategori ketiga.Jadi, semakin banyak berita tentang TMMD, maka Dandim atau Dansatgas tersebut yang dinyatakan sebagai pemenang,” ujarnya.

Dandim menyampaikan, agar bisa memenangkan lomba tersebut, para peserta diminta mengikuti ketentuan lomba dan kebutuhan yang diinginkan TNI. Untuk itu, Ia memberikan tips dan trik agar peserta bisa lolos sebagai pemenang. Karena hadiah total yang disediakan cukup besar, mencapai puluhan juta.

- Advertisement -

“Selain karya jurnalistiknya harus sesuai tema, asli dan berdasarkan fakta di lapangan, para peserta juga bisa mengguna kan cara pandang TNI dalam membangun kedekatan TNI-Rakyat. Dan tentu materinya harus menarik,” jelasnya.

Sementara materi yang bisa diikutkan lomba adalah berita yang menulis tentang kegiatan TMMD yang bakal dilaksanakan mulai tanggal 15 Oktober 2018 sampai selesai, di Desa Balecatur, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman. Beritanya, bisa mulai dari tahapan perencanaan, persiapan hingga pelaksanaan TMMD.

“Nanti ada empat momen dalam TMMD tersebut, yakni TNI manunggal rakyat, pelayanan pemerintah terhadap rakyat, sinergitas organisasi perangkat daerah (OPD), serta TNI mengajar untuk memberantas buta aksara di desa setempat,” paparnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER