MONITOR, Jakarta – Kubu Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Amin mengingatkan kubu Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi jangan asal klaim terkait kemenangan perolehan suara dan kecurangan Pemilu 2019.
Juru Bicara TKN Jokowi-Ma’ruf Amin, Arya Sinulingga, mengungkapkan ada beberapa kejanggalan dari klaim perolehan suara dan kecurangan-kecurangan yang dibeberkan BPN Prabowo-Sandi
Ia mempertanyakan soal sebaran form C1 yang menjadi data untuk diinput guna mendapatkan hasil perhitungan sementara. Arya pun menduga kalau klaim perolehan suara 54,24% untuk pasangan calon nomor urut 02, Prabowo-Sandi, didapatkan dari sebaran C1 di daerah tempat mereka menang, seperti Jawa Barat, Sumatera Selatan, dan Aceh.
Oleh sebab itu, TKN ingin menantang pihak BPN untuk membeberkan data C1 yang dimiliki di seluruh tempat pemungutan suara (TPS) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
“Kami TKN menantang BPN adu data di KPU. Kita buka satu per satu data C1 semua TPS, 800 ribu TPS kita buka. Kerahkan berapa orang mereka mampu. Kami kerahkan berapa orang kami mampu,” ujar Arya Sinulingga di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Kamis (16/5).
“Jangan bikin presentasi kami diundang. Ya yang punya gawean dia, kita nonton? Untung kami enggak datang. Kalau datang lalu kami ketawa-ketawa, kan kami takut juga karena ternyata kayak gitu,” tuturnya.
Soal waktu dan tempatnya, Arya Sinulingga membebaskan. Ia menyebutkan TKN siap kapanpun untuk membeberkan data C1 yang dimiliki mereka dan diperlihatkan di dalam rapat pleno yang digelar KPU.
“Terserah KPU, di pleno KPU saja kita tantang. Kapan saja siap, kami kan sudah mencapai 80 juta suara kemarin. Kami kan terus buka ke wartawan data kita,” ucap politikus Partai Perindo itu.
“Kamu pernah lihat data C1 mereka enggak? War room mereka di mana? Pindah-pindah katanya. Takut disadap, itu sistem gampang banget. Cuma tambah-tambah kok takut di-hack. Kan ini bukan sesuatu yang luar biasa programnya,”pungkasnya.