MONITOR, Makasar – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman sedang dalam kondisi duka. Mertua perempuan menteri asal Bone Sulawesi Selatan ini yakni Hj. Junaedah meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Wahidin Sudirohusodo pada Selasa malam tanggal 12 Maret 2019.
“Meski demikian, Pak Mentan Andi Amran tetap bekerja. Pagi kemarin, beliau melakukan pelepasan ekspor di Makassar bersama Gubernur Sulsel, Pangdam dan Kapolda Sulsel,” demikian diungkapkan Kepala Subbagian Protokol Kementerian Pertanian, Eko Nugroho di Makassar, Kamis (14/3).
Pria yang akrab disapa Eko ini pun menegaskan pada hari ini, aktivitas Mentan Amran tetap bekerja seperti biasanya. Hal ini menunjukkan bukti nyata kepedulian Mentan Amran untuk mengutamakam kepentingan petani dan pertanian Indonesia lebih maju hingga menjadi lumbung pangan dunia.
“Wujud nyata juga dari apa yang selalu beliau sampaikan bahwa selama untuk kepentingan petani, nyawa dan dirinya siap dikorbankan,” tegasnya.
Kondisi ini pun mendapat apresiasi dari Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah. Pada pelepasan ekspor, kemarin Rabu (13/3), Nurdin bangga akan kehadiran Mentan Amran guna melepas ekspor bersamanya. Pasalnya, di suasana duka tetap bekerja seperti biasa demi mengutamakan kepentingan petani dari terus menggenjot volume ekspor.
“Sungguh kita berbahagia sekali, karena di suasana duka pak menteri tetap bisa hadir. Ini adalah wujud kepedulian bapak menteri pertanian untuk mendorong peningkatan ekspor nasional,” ujarnya.
“Untuk saya selaku Gubernur dan masyarakat Sulawesi Selatan mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya untuk Pak Menteri,” pinta Nurdin.
Usai pelepasan ekspor ini, Mentan Amran langsung menghadiri pemakaman mertuanya di Pangkep. Jenazah Almarhum dimakamkan siang kemarin di pekuburan Desa Kabba, Kecamatan Minasatene, Kabupaten Pangkep.