MONITOR, Jakarta – Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, menilai penegakan hukum di Indonesia saat ini tidak adil. Putra sulung SBY ini mengatakan, dalam prosesnya, terlihat jelas aparat penegak hukum tebang pilih.
“Kita menangkap kegelisahan masyarakat terkait penegakan hukum yang di sana sini terkesan tebang pilih; tajam ke bawah tumpul ke atas; yang kuat menang, yang lemah kalah,” ujar AHY dalam pidato politiknya, baru-baru ini.
AHY yang diamanahi untuk mengambil alih kepemimpinan sementara di tubuh partai berlambang bintang mercy ini mengatakan, Partai Demokrat merekomendasikan kepada presiden terpilih mendatang agar menjamin tegaknya hukum yang adil.
“Partai Demokrat merekomendasikan kepada Presiden mendatang, untuk menjamin tegaknya nilai-nilai keadilan bagi seluruh warga negara,” kata AHY.
Suami Anisa Pohan ini mengatakan, penegakan hukum tidak boleh menjadi instrumen politik terhadap mereka yang beroposisi.
“Kita sering mendengar jargon, lawan berdebat adalah kawan dalam berpikir. Oposisi dalam berpolitik adalah koalisi dalam membangun bangsa. Oleh karena itu, tidak boleh ada yang merasa takut untuk berbicara, termasuk dalam menyampaikan kritik dan gagasannya,” terangnya.
“Yang terpenting, kebebasan berekspresi harus tetap berada di dalam koridor hukum, serta etika dan norma berdemokrasi. Bukan fitnah, hoax, ujaran kebencian, atau pembunuhan karakter,” sambung AHY.