Kamis, 28 Maret, 2024

Palembang Rawan Bencana Ekologi, Sofaria Agustina Dorong Pemkot Benahi Tata Kota Palembang

MONITOR, Palembang – Sepanjang tahun 2018, Walhi Sumatera Selatan mencatat bencana yang terjadi di Sumsel sebanyak 176 bencana. Yang mana, ratusan bencana itu terjadi di Sumsel yang tersebar di kabupaten/kota. Selain itu, pihak Walhi juga mengatakan Kota Palembang merupakan daerah dengan tingkat kerawanan banjir yang cukup tinggi.

Direktur Eksekutif Walhi Sumsel, M Hairul Sobri menjelaskan rinciannya yakni 57 kebakaran hutan, banjir 44 kali, longsor 7 kali, kekeringan 5 kali dan pencemaran sungai 63 kali. Selasa (15/1/2019).

Selanjutnya wilayah Sumsel ini sebetulnya jauh dari bencana alam, namun yang terjadi adalah bencana ekologi. Ia mencontohkan, seperti banjir. Hal itu terjadi dikarenakan sistem tata kelola kota yang kurang ideal.

Menanggapi hal tersebut, Sofaria Agustina Caleg DPRD Provinsi Dapil Sumsel II mengatakan pihaknya membenarkan kerawanan Palembang akan banjir.

- Advertisement -

“masyarakat Palembang pasti tau setiap hujan sedikit, Palembang pasti banjir. Palembang ini memang sering terjadi bencana ekologis. Kita juga melihat belum ada langkah dari Pemkot untuk mengatasi bencana banjir,” ungkapnya, (16/1/2019).

Selain itu, Kota Palembang terbilang sedikitnya ruang terbuka hijau (RTH), bahkan ada yang justru digunakan untuk kepentingan bisnis. Misalkan beberapa mall, pembangunannya tidak memiliki amdal dan lainnya dan menimbulkan persoalan.

Caleg dari Partai Hanura ini juga menambahkan pihaknya akan serius mendorong Pemkot agar membenahi tata kota sehingga layak huni dan tidak rawan bencana.

“insyaAllah kedepan akan kita dorong supaya Pemkot tidak main-main. Sudah seharusnya Pemkot melalui RPJMD ini jadi perhatian serius. Sehingga Kota Palembang bebas banjir. Apalagi kita tidak bisa melawan alam. Harus benar-benar dikaji, jangan hanya kepentingan bisnis” tutupnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER