MONITOR, Jakarta – Upaya Kementan untuk tetap memenuhi kebutuhan pangan dilakukan secara intensif melalui Program Upaya Khusus (UPSUS). Salah satu tujuan utama dari program upsus ini adalah tercapainya target luas tambah tanam (LTT) komoditas padi. Berdasarkan angka SP BPS, luas tanam padi Oktober 2017-Agustus 2018 sebesar 15.728.048 ha, naik sebesar 945.315 ha dibanding periode tahun sebelumnya sebesar 14.782.733 ha.
Menurut Sesditjen Tanaman Pangan Kementan, Maman Suherman, penyusutan lahan sawah tidak menjadi halangan Kementan melakukan berbagai terobosan untuk tetap menjaga pasokan beras. Hasilnya dengan adanya upaya khusus LTT produksi padi terus tersedia sepanjang tahun karena tanam juga dilakukan sepanjang tahun. Keberhasilan ini antara lain sebagai dampak terobosan kebijakan pengembangan padi empat tahun terakhir ini.
“Upaya peningkatan produksi padi ini dilakukan antara lain dengan memaksimalkan perluasan tanam di lahan sawah dan rawa, pengembangan areal tanam baru di lahan kering, mengembangakan konsep padi gogo di sawah yang kering (Gowa), padi gogo di lahan rawa yang kering (Gora), Tanam rapat dengan sistem tumpang sari untuk tekan kompetisi penggunaan lahan, mempercepat jeda waktu panen ke tanam, serta menaikan IP,” tambah Maman.
Kasubdit Padi Tadah Hujan dan Lahan Kering, Dina di tempat terpisah mengatakan bahwa Program Kementan melalui Ditjen Tanaman Pangan tahun 2018 ini mengembangkan 1 juta ha padi lahan kering. Lahan kering di Indonesia masih cukup luas untuk dikembangkan. Pada lahan kering, ketersediaan air tergantung pada curah hujan, berbeda dengan lahan sawah yang sumber airnya tersedia dari irigasi. Lahan kering memiiki potensi besar untuk pengembangan sektor pertanian termasuk di dalamnya tanaman pangan. Padi lahan kering sering disebut juga sebagai padi gogo.
Menurut Dina, petani lahan kering yang selama ini terbiasa berproduksi hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, perlu didorong untuk berpikir secara komersial. Petani didorong untuk meningkatkan produksinya sehingga selain untuk mengisi lumbung padi keluarganya, sebagian hasil panen dapat dijual. Upaya pengembangan padi lahan kering dengan memperkenalkan varietas-varietas unggul padi sawah yang adaptif, melengkapi varietas-verietas yang biasa ditanam di lahan kering dan juga pengembangan varietas padi lokal.
“Hal yang paling penting adalah bagaimana kita bisa mencapai target bulanan yang telah disepakati bersama,”ungkap Maman.
“Oleh sebab itu upaya khusus ini bukan hanya Kementan yang bergerak sendiri, namun juga didukung penuh oleh dinas pertanian Provinsi/Kabupaten, petugas lapangan, pengawalan aparat TNI, aparat pemerintahan di tingkat kecamatan dan desa, serta instansi lain yang terkait. Karena ketersediaan pangan adalah tanggungjawab kita bersama,”tutup Maman.