MONITOR, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (30/7) dibuka menguat seiring dengan menguatnya nilai tukar Rupiah.
IHSG dibuka menguat sebesar 8,96 poin atau 0,15 persen ke posisi 5.998,1, sedangkan indeks LQ45 bergerak naik 2,27 poin (0,24 persen) menjadi 949,32.
Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan langkah IHSG mendekati level 6.000 kembali harus diuji ketahanannya dengan memperhatikan sentimen yang ada.
Selain itu, lanjut Reza, perlu dicermati dan diwaspadai potensi adanya aksi ambil untung setelah IHSG mengalami kenaikan beberapa hari sebelumnya.
“Diharapkan sentimen dari Rupiah, global, hingga rilis kinerja para emiten dapat memberikan sentimen positif untuk bertahannya IHSG di zona hijau,” ujar Reza.
IHSG pada Senin ini diperkirakan akan berada di atas support 5.968-5.979 dan resisten di kisaran 6.002-6.028.
Sebelumnya, masih adanya sentimen positif, terutama dari pergerakan rupiah yang kembali terapresiasi serta dibarengi dengan masih adanya aksi beli investor asing senilai Rp122,49 miliar memberikan sentimen positif pada pergerakan IHSG sehingga mampu bertahan positif.
Pelaku pasar pun memanfaatkan sejumlah sentimen positif dari dalam negeri untuk kembali melakukan aksi belinya. Aksi beli pada saham-saham pertambangan, manufaktur, dan lainnya turut menopang kenaikan IHSG.
Kenaikan itu tidak terlepas dari penilaian akan positifnya kinerja para emiten antara lain membaiknya permintaan batubara dalam negeri dan global, rencana dihapuskannya aturan Domestic Market Obligation (DMO), hingga pertumbuhan kinerja itu sendiri.
Untuk bursa regional, di antaranya indeks Nikkei turun 99,94 poin (0,44 persen) ke 22.612,81, indeks Hang Seng naik 19,55 poin (0,07 persen) ke 28.823,83, dan Straits Times melemah 8,92 poin (0,27 persen) ke posisi 3.316,06.