MONITOR, Jakarta – Lembaga Survei Politik Indonesia (LSPI) melakukan survei dengan langsung melakukan simulasi pencoblosan surat suara dua pasangan calon Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur (Pilgub) Sumatera Utara (Sumut) 2018.
Dari survei yang dilaksanakan dari tanggal 7 sampai dengan tanggal 11 Juni, pasangan Edy Rahmayadi – Musa Rajekshah unggul atas lawannya Djarot Syaiful Hidayat dan Sihar P.H Sitorus. “Sebanyak 54,22 persen responden lebih memilih Edy-Musa dan 40,13 persen responden memilih Djarot-Sihar,” ujar Manajer Riset LSPI Muhammad Ridwan, Kamis (21/6).
Survei ini dilakukan dengan cara simulasi melalui kertas suara dan responden diminta untuk memilih salah satu dari dua pasangan tersebut dengan mengajukan pertanyaan seandainya pemilihan gubernur Provinsi Sumatera Utara dilaksanakan hari ini, dan seandainya surat suara yang dipakai adalah seperti kertas simulasi yang diberikan.
Ridwan mengatakan ada sekitar 5,65 persen responden yang tidak mencoblos salah satu dari dua pasangan calon. Mereka mengembalikan kertas simulasi suara dan sama sekali tidak memberi tanda apapun di kertas itu. Ridwan menyatakan seandainya 5,65 persen yang tidak menandai kertas simulasi itu nantinya utuh memilih pasangan Djarot – Sihar, posisi kemenangan tetap diraih Edy – Musa. Ridwan menilai undecided voters menjadi kecil karena survei dilakukam dengan simulasi dan hanya wawancara dengan sesedikit mungkin pertanyaan.
Survei LSPI digelar dengan jumlah responden 800 yang berasal dari 33 kawasan di Sumatera Utara. Tingkat kesalahan survei atau Margin of error sebesar 3,46 persen dengan tingkat kebebasan 95 persen. Populasi survei ini adalah warga negara Indonesia di Provinsi Sumatera Utara, dan sudah memiliki hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu warga yang minimal berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan. Metode survei multistage random sampling.[]