Rabu, 31 Desember, 2025

Bimas Kristen dan Katolik Gelar Festival Kasih Nusantara 2025, Perkuat Solidaritas di Momen Natal

MONITOR, Jakarta – Kementerian Agama menggelar Festival Kasih Nusantara 2025. Kegiatan yang dirangkai dengan Perayaan Natal Bersama ASN Kristen dan Katolik Kemenag digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Senin (29/12/2025).

“Kegiatan ini bukan hanya perayaan, tetapi panggilan iman untuk menghadirkan kasih Tuhan secara nyata di tengah masyarakat, terutama bagi mereka yang membutuhkan,” kata Dirjen Bimas Kristen Jeane Marie Tulung.

Jeane mengatakan Festival Kasih Nusantara dihadiri sekitar 2.500 undangan secara langsung serta diikuti secara daring dengan mengusung tema “C-Light : Christmas Love in God, Harmony Together”.

Ia menjelaskan tema tersebut mengajak umat Kristen dan Katolik untuk menghadirkan terang kasih Tuhan sebagai pemersatu, penguat solidaritas, serta peneguh harmoni kehidupan berbangsa.

- Advertisement -

Kegiatan ini menjadi momentum bersejarah karena untuk pertama kalinya Natal dirayakan secara bersama dalam semangat kebersamaan oleh umat Kristen dan Katolik di lingkungan Kementerian Agama.

Christmas in God dimaknai sebagai nilai keagamaan yang tidak hanya berhenti pada ritual semata, melainkan hadir nyata dalam pelayanan, empati, dan tanggung jawab sosial pada sesama. Sementara harmony together merepresentasikan komitmen negara untuk merawat ruang hidup bersama yang damai, inklusif dan saling menghormati.

Menurut Jeane, rangkaian kegiatan ini juga merupakan bagian dari dukungan terhadap program prioritas Kementerian Agama, khususnya penguatan kerukunan umat beragama, cinta kemanusiaan, layanan keagamaan berdampak, serta ekoteologi.

“Kegiatan ini menjadi komitmen kami untuk terus memperkuat kerukunan dan cinta kemanusiaan melalui aksi nyata lintas iman,” ujarnya.

Acara ini diawali dengan Ibadah Natal yang diikuti Aparatur Sipil Negara (ASN) Kristen dan Katolik Kemenag beserta keluarga serta perwakilan pimpinan Aras Gereja Nasional, para Pendeta, para Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen (PTKK), Panitia Natal Nasional, Mahasiswa Kristen dan Katolik,   serta umat Kristen dan Katolik mulai dari anak sekolah Minggu sampai lansia di Jakarta dan sekitarnya.

Ibadah Natal yang berlangsung selama satu jam tersebut, dipimpin oleh Pdt. Ivan Kristiono dan Romo RD. Kol. (Purn) Yos Bintoro sebagai pembawa Doa Syafaat. Rangkaian ibadah berlangsung dengan khidmat melalui puji-pujian, penyalaan lilin, penyampaian firman Tuhan, doa syukur, serta doa berkat, yang melibatkan kolaborasi lintas unit dan lembaga pendidikan keagamaan Kristen dan Katolik.

Jeane menambahkan sebelum puncak Festival Kasih Nusantara digelar pihaknya juga telah melaksanakan beberapa kegiatan, di antaranya jalan sehat lintas agama, aksi sosial dan pembagian sembako kepada panti asuhan lintas agama, pemeriksaan kesehatan gratis, seminar C-Light di Surabaya, Manado, dan Sorong, serta aksi bersih-bersih rumah ibadah.

Sementara itu, Dirjen Bimas Katolik Suparman mengatakan dalam festival dan perayaan Natal tersebut Kemenag membuka donasi yang diperuntukkan bagi masyarakat terdampak bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

“Kami berharap kepada keluarga-keluarga kita di tiga provinsi itu, tetaplah berpengharapan bahwa semua ini akan kita lalui bersama-sama. Jika kita saling membahu dalam satu kesatuan bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, tidak ada yang tidak mustahil, semua bisa kita lalui bersama-sama,” katanya.

Usai dilaksanakan ibadah Natal, Menteri Agama Nasaruddin Umar tampak tiba di lokasi acara bersama dengan tokoh lintas agama, dan jajaran pejabat eselon I dan II Kemenag. Suasana kehangatan begitu terasa, ditambah dengan nyanyian “Laskar Pelangi” yang disumbangkan Wamenbud Giring Ganesha yang turut hadir dalam giat tersebut.

Menteri Agama Nasaruddin Umar, mengapresiasi rangkaian Festival Kasih Nusantara yang diawali dengan berbagai kegiatan sosial selama beberapa bulan. Menag menegaskan bahwa perayaan ini bukan hanya dalam rangka peringatan Natal dan tahun baru bagi umat Kristen dan Katolik, tetapi juga menjadi ruang refleksi dan solidaritas kebangsaan.

Menag menyampaikan bahwa Natal dan Tahun Baru sekarang dilaksanakan dalam suasana keprihatinan nasional, seiring musibah yang menimpa masyarakat di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Ia menekankan pentingnya doa dan aksi nyata bagi saudara sebangsa yang terdampak bencana.

​“Tidak ada perayaan Natal tahun ini tanpa doa untuk saudara-saudara kita di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Kalian tidak sendiri. Seluruh anak bangsa ikut bersama kalian,” ujar Menag. Ia menambahkan bahwa selain doa, umat juga menunjukkan kepedulian melalui penggalangan bantuan yang dilakukan di berbagai daerah melalui program Kemenag Peduli.

Menag lalu menegaskan komitmen Kementerian Agama untuk mengutamakan kurikulum cinta dan ekoteologi. Menurutnya, cinta tidak cukup dibicarakan, tetapi harus diukur dan diwujudkan dalam kebijakan, pendidikan, serta kepedulian terhadap sesama dan lingkungan hidup.

Menag mengajak seluruh umat beragama untuk memandang alam semesta sebagai mitra kehidupan, bukan semata objek eksploitasi. Kepedulian terhadap manusia, tumbuhan, hewan, dan lingkungan menjadi indikator ketakwaan yang utuh dan berkeadaban.

Menag mengimbau seluruh umat Kristen dan Katolik untuk menjadikan Natal sebagai momentum menebarkan energi positif. Menag juga mengajak untuk menjadikan Tahun 2026 sebagai lembaran baru. ​“Kita berdoa semoga tahun 2026 kita membuka lembaran sejarah yang lebih hebat lagi,” pungkasnya.

Festival Kasih Nusantara menjadi penegasan bahwa praktik keberagamaan di Indonesia terus bergerak menuju arah yang inklusif, kolaboratif, dan penuh cinta kasih. Sinergi umat Kristen dan Katolik dalam perayaan ini mencerminkan wajah Indonesia yang rukun, berkeadaban, dan berlandaskan nilai kemanusiaan universal.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER