Minggu, 16 November, 2025

Produk Farmasi dan Kosmetik Indonesia Tembus Ekspor ke Puluhan Negara

MONITOR, Jakarta – Industri farmasi dan kosmetik Indonesia kembali menunjukkan pencapaian gemilang di kancah internasional. Sejumlah perusahaan telah berhasil menembus pasar ekspor ke Asia, Afrika, Eropa, Amerika, dan Oseania. Pencapaian ini menegaskan bertambahnya kepercayaan masyarakat dunia terhadap standar, kualitas, dan inovasi produk farmasi dan kosmetik buatan Indonesia. Keberhasilan ini mencakup berbagai kategori, mulai dari produk perawatan diri, kosmetik, obat-obatan, suplemen kesehatan, hingga bahan baku seperti minyak atsiri.

Bersamaan dengan diselenggarakannya serangkaian kegiatan Pameran Indonesia Pharmaceutical and Cosmetics for Sustainability 2025 pada 12 -14 November 2025 di Plaza Industri, Kementerian Perindustrian, Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil, Taufiek Bawazier, menekankan keberhasilan sektor industri farmasi dan kosmetik nasional, terutama dari sisi pencapaian ekspor.

Di sektor industri kosmetik dan perawatan diri, perusahaan Indonesia berhasil menembus pasar dengan produk-produk inovatif. PT Prioritas Jaya Indonesia, misalnya, telah sukses mengekspor varian sabun pepaya (merek Jinzu dan Thai) ke Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Nigeria, dan Kepulauan Pasifik.

Selain itu, varian parfum (merek Honor dan Vlagio) juga telah diekspor ke Malaysia dan Filipina. Keberhasilan serupa dicatatkan oleh PT Malidas Sterilindo yang mengekspor sabun mandi dan sampo dengan merek d’orzu ke Malaysia. PT Gemma Natura Lestari juga menorehkan prestasi serupa dengan mengekspor produk merek Shumi ke Jepang dan merek Secrets ke Nigeria.

- Advertisement -

Kekuatan manufaktur Indonesia juga didukung oleh pabrik-pabrik berskala global. PT Yasulor Indonesia (L’Oréal), yang merupakan pabrik L’Oréal grup terbesar di dunia, mendedikasikan 60% kapasitas produksinya untuk pasar ekspor. Produknya telah menjangkau hampir 20 negara, termasuk negara-negara di ASEAN, Uni Emirat Arab, Pakistan, Australia, Korea, dan Afrika Selatan. Demikian pula Unilever Indonesia dengan berbagai brandnya, yang telah mengekspor beragam produknya ke 22 negara.

Di sektor industri farmasi, PT Darya-Varia Laboratoria Tbk telah berhasil mengekspor produk-produk andalannya ke Filipina, Hong Kong, dan Uni Emirat Arab. BUMN Farmasi, PT Indofarma Tbk, turut berkontribusi dengan mengekspor 6 produk obat ke Afghanistan, 3 produk obat ke Singapura, dan 2 produk obat ke Kamboja.  PT Phapros juga telah mengekspor berbagai jenis produk obat dan suplemen kesehatan ke Timor Leste, Peru, dan Kamboja.

Grup farmasi besar seperti Dexa Group menunjukkan jangkauan ekspor yang sangat luas, mencakup negara-negara di Asia Tenggara (Filipina, Myanmar), Eropa (Inggris, Belanda, Polandia), Amerika (AS, Kanada), dan Afrika (Nigeria). PT Konimex juga telah mengekspor berbagai jenis produknya ke Malaysia, Brunei Darussalam, Vietnam, Kamboja, China, Jepang, Arab Saudi, dan Kanada.

Keunikan produk herbal Indonesia juga diminati oleh pasar global. PT Setia Kawan Abadi, misalnya, berhasil mengekspor produk Golden Koffie dan Go-Slim ke Nigeria, serta produk Pinoy Jamu Booster dan Integra ke Filipina. Selain itu, PT Sinkona Indonesia Lestari tercatat telah mampu mengekspor berbagai jenis minyak atsiri yang selama ini digunakan sebagai bahan baku kosmetik, seperti: minyak nilam, minyak sereh wangi, dan minyak pala, ke berbagai negara.

“Keberhasilan ekspor ini adalah validasi atas standar kualitas tinggi dan inovasi yang diterapkan oleh industri farmasi dan kosmetik Indonesia. Kami melihat permintaan yang terus meningkat untuk produk-produk yang menggabungkan bahan alami berkualitas dengan teknologi modern. Kemampuan menembus pasar yang beragam ini membuktikan bahwa produk Indonesia memiliki daya saing global,” ujar Taufiek saat meninjau pelaksanaan Pameran Indonesia Pharmaceutical and Cosmetics for Sustainability 2025 di Jakarta.

Pencapaian ini menunjukkan resiliensi dan pertumbuhan sektor manufaktur strategis Indonesia, dan tidak hanya berkontribusi signifikan terhadap devisa negara tetapi juga memperkuat citra Indonesia sebagai produsen farmasi dan kosmetik berkualitas di kancah dunia.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER