MONITOR, Jakarta – Produk peternakan Indonesia kian diminati di pasar internasional, termasuk oleh negara sahabat Timor Leste. Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong perluasan ekspor melalui kerja sama strategis kedua negara. Salah satu langkah nyata adalah pelaksanaan Import Risk Analysis (IRA) oleh delegasi Ministry of Agriculture, Livestock, Fisheries and Forestry (MALFF) Timor Leste di Indonesia pada 13–18 Oktober 2025.
Direktur Hilirisasi Hasil Peternakan, Makmun, menyampaikan bahwa kegiatan IRA mencakup empat unit usaha di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali. “Kegiatan ini merupakan langkah lanjutan untuk memperkuat akses pasar dan memperluas ekspor produk peternakan Indonesia yang semakin diminati di Timor Leste,” ujarnya di Kantor Pusat Kementan (13/10/2025).

Makmun menambahkan, hingga Agustus 2025, nilai ekspor produk peternakan ke Timor Leste mencapai US$15,8 juta dengan volume 9.153 ton. “Hal ini menunjukkan produk peternakan kita telah memenuhi standar dan selera pasar di Timor Leste,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya kesiapan pelaku usaha dalam memanfaatkan peluang ekspor. “Kepastian adanya buyer (pembeli) menjadi pertimbangan utama bagi Timor Leste dalam memberikan izin ekspor,” tambahnya.
Sementara itu, Mario Francisco Amaral, Chief of Animal Quarantine Department MALFF Timor Leste, menegaskan bahwa pelaksanaan IRA penting untuk memastikan keamanan dan kelayakan produk yang akan diimpor. “IRA dilakukan untuk memastikan keamanan dan kualitas produk sebelum impor dilakukan. Kami melihat Indonesia memiliki potensi besar dan kesiapan yang baik dalam memenuhi persyaratan tersebut,” ujarnya
Mario juga mengapresiasi langkah proaktif Kementan dalam menyiapkan 16 perusahaan eksportir potensial, dengan empat di antaranya telah memiliki buyer dan siap diaudit. “Adanya buyer menjadi bukti keseriusan pelaku usaha dalam memenuhi kebutuhan pasar kami,” tambahnya.

Lebih lanjut Makmun menegaskan komitmen Kementerian Pertanian dalam memperkuat ekspor produk peternakan nasional. Ia menyampaikan bahwa pemerintah akan terus mendorong pelaku usaha untuk memanfaatkan peluang pasar luar negeri dan meningkatkan daya saing produk Indonesia.
“Kementerian Pertanian berkomitmen mendorong pelaku usaha untuk aktif mencari pasar baru dan memperkuat daya saing produk peternakan nasional. Kegiatan ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam memperluas akses ekspor dan memperkuat diplomasi pangan Indonesia di kawasan regional” pungkas Makmun.