Sabtu, 7 Juni, 2025

Anggota DPR Melati Kunjungi Lapas Perempuan Pangkalpinang

MONITOR, PANGKALPINANG – Anggota DPR RI Dapil Bangka Belitung menggelar pertemuan di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Anak dan Perempuan di Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung.

Kedatangan anggota DPR RI Fraksi Gerindra tersebut untuk melakukan MoU, atau penandatanganan nota kesepahaman untuk pembinaan para warga binaan (WBP) selaku founder Sekuntum Melati.

“Saya Melati anggota Komisi XIII dari Dapil Bangka Belitung. Dan juga sekaligus sebagai founder atau pembina Yayasan Sekuntum Melati. Jadi, rencana kerjasama ini adalah pertama kali Sekuntum Melati melakukan kerjasama dengan Lapas Perempuan,” ujar Melati, di Lapas Perempuan dan Anak Pangkalpinang, Rabu (28/5/2025).

Itu ia ungkapkan di hadapan audiens yang hadir, seperti, Kepala Kanwil Pemasyarakatan Babel, yang diwakili Kabid Pelayanan dan Pembinaan, Dian Artanto, AMd, SH.,MJ. Plt. Kepala Kanwil Kemenkum Provinsi Bangka Belitung, Harun Sulianto. Yankum Kanwil Kemenkum Babel, Aswo dan Plt. Kepala Lapas Perempuan, Indarlaya serta para warga binaan.

- Advertisement -

Sebelum-sebelumnya, kata Melati, memang sudah ada kerjasama dalam hal pemberdayaan perempuan. Namun pada saat itu, porsinya masih sebagai Ketua Dekranasda Babel, di mana Erzaldi Rosman, masih menjadi Gubernur Babel.

“Kami bersama Kementerian UMKM pada saat itu bersama-sama juga Kementerian Pemberdayaan hadir di sini. Untuk bisa ikut berkontribusi sama-sama untuk ikut serta memperdayakan WBP perempuan yang ada di Lapas Pangkalpinang,” terangnya.

Nah, tapi pertemuan kali ini berbeda, karena di bawah Yayasan Sekuntum Melati.

Dia menjelaskan mungkin masih ada yang bertanya-tanya apa itu Sekuntum Melati. Pertama kata dia, karena memang namanya Melati. Kedua, Sekuntum Melati itu sebenarnya adalah sebuah akronim.

“Akronim sekolah perempuan untuk menjadi mandiri dan terlatih. Agak maksa tapi gak apa-apa. Kadang ada Melati di belakangnya. Tapi itu adalah akronim pemberdayaan perempuan untuk menjadi mandiri dan terlatih,” terangnya lagi.

Nah, Sekuntum Melati ini sebenarnya hadir di tahun 2020. Pada saat itu ia secara pribadi tergerak untuk bisa berkontribusi lebih. Selain ia menjadi Ketua PKK, ia juga ingin berkontribusi lebih kepada perempuan-perempuan Bangka Belitung yang tidak terlibat dalam PKK.

“Itu dalam pikiran saya. Dan sebenarnya kalau kita bicara tentang Sekuntum Melati, yang menjadi trigger atau pemicu utamanya setelah saya nonton film R.A Kartini yang dibintangi oleh Dian Sastro. Lucu, klasik alasannya. Tapi memang setelah saya menonton film itu saya pikir pada saat itu saja soal keadaan RA Kartini. Perempuan yang di masanya dengan segala ketat batasannya mampu berbuat banyak untuk perempuan-perempuan Jawa pada saat itu,” urai Melati, sambil menegaskan, saat itu alhamdulillah mendapatkan banyak support.

Terlebih, saat itu karena memang Erzaldi masih menjadi Gubernur, itu memudahkannya mendapat informasi, dan data yang ia dapatkan saat menjadi Ketua PKK. Data itu membawanya bisa masuk di beberapa desa yang dinilai perlu intervensi lebih.

“Karena kami nilai seperti kasus-kasus stunting-nya tinggi. Kasus perceraian tinggi. Pernikahan dini tinggi. Jadi hal-hal itu menjadi dasar kami masuk ke dalam sebuah desa untuk melakukan pelatihan melalui Sekuntum Melati,” tegasnya, sambil menjelaskan, Sekuntum Melati sudah masuk ke 7 kabupaten/kota.

Melati juga Mendengar AspirasiPenandatanganan nota kesepahaman antara Melati SH, selaku founder Yayasan Sekuntum Melati dengan pihak Lapas Perempuan dan Anak Pangkalpinang.

Sekuntum Melati ini sudah punya modul yang jelas. Jadi bukan meraba-raba lagi. Dan yang membedakan pelatihan yang sudah dilakukan oleh beberapa Lapas, termasuk Lapas Perempuan, karena Sekuntum Melati tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran akan peran perempuan terhadap dirinya sendiri dan juga lingkungan.

Untuk kerjasama di Lapas tersebut, Melati yang sudah terlebih dahulu menyiapkan tim, telah mendapat data bahwa, dari 121 WBP, yang akan mengikuti sekitar 90 orang.

“Dan dari tim saya sudah turun bahwa yang diminati adalah, satu tata boga, ada MUA juga, makeup artist, ada salon,” ungkapnya.

Selain menandatangani MoU, Melati juga membuka dengar aspirasi dari WBP dan pegawai-pegawai Lapas.

Karena kata dia, tak ada salahnya jika ada aspirasi yang mau disampaikan. Karena memang biasa Komisi XIII keliling Lapas yang ada di Indonesia. Selalu mendengarkan apa yang menjadikan aspirasi dari warga binaan.

“Jadi harapannya ke depan kita lakukan ini dengan optimal dan warga binaan yang hari ini hadir, setelah lepas dari sini tetap bisa bermanfaat untuk masyarakat ketika berintegrasi lagi kepada masyarakat,” sebutnya.

Dia mengharapkan setelah Yayasan Sekuntum Melati bisa melakukan MoU dengan Lapas Perempuan, yang kemudian itu menjadi sesuatu bagi mereka setelah keluar dan bersosialisasi lagi bersama masyarakat.

“Saya tunggu aspirasinya kalau ada yang ingin disampaikan. Dan saya akhiri dengan sebuah pantun, langit biru dihiasi awan, nikmati hari bersama yang terkasih. Sekuntum Melati hadir di Lapas Perempuan, untuk warga binaan yang mandiri dan terlatih,” sebut Melati.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER