MONITOR, Jakarta – Analis Politik Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin mengatakan para menteri harus segera mengakselerasi program Astacita atau delapan misi kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Menurutnya para menteri Kabinet Merah Putih harus mempersiapkan dengan matang program kementerian yang berorientasi kepada visi, delapan misi, serta 17 program prioritas yang sudah dicanangkan oleh Prabowo-Gibran, sehingga apa yang dicita-citakan bisa terwujud.
“Yang harus dipersiapkan adalah melakukan perencanaan yang matang, perencanaan yang dalam dan komprehensif,” kata Ujang Komarudin seperti dikutip ANTARA di Jakarta, Rabu.
Setelah membuat program yang tepat, maka lanjut Ujang, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah mengeksekusi rencana-rencana yang sudah dibuat, sehingga tidak lagi hanya sekadar teori atau wacana.
Dia membeberkan salah satu Astacita yang dicanangkan adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM). Menurut dia, misi tersebut harus segera dibahas secara komprehensif oleh kementerian terkait, yakni Kementerian Hukum, Kementerian HAM, dan lembaga lainnya.
“Jadi perencanaan harus bagus dan eksekusinya juga harus bagus. Jadi kombinasi perencanaan yang matang dengan eksekusi kebijakan di lapangan itu harus segera dilakukan,” ujar pria yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu.
Ia mengatakan, untuk melihat perkembangan eksekusi Astacita yang sudah dibuat, Prabowo harus memantau intens kinerja para menteri.
“Kalau komitmen itu tidak dijalankan oleh mereka para menteri, ya presiden tinggal mengganti atau reshuffle,” ujar dia.